Selasa, 23 Juli 2019

review jurnal BIMBIGAN KONSELING


REVIEW JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling
Description: Description: D:\album\Logo IAIN.jpg
Dosen Pengampu:
Edi Purnomo, M.Pd.

Disusun oleh:
Mualifah Khoirunnisa                      210317316

Kelas/semester:
PAI J/04
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2019
Judul                          : PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK NEGERRI 3 MAKASSAR
Nama Jurnal              : Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling Vol 1 No. 2 Desember 2015
Penulis                        : Nasratul Khumaerah
                                    Bimbingan dan Konseling STIKIP Megarezky
            Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Makassar. Karena banyaknya jumlah siswa dalam SMK tersebut, maka dari beberapa siswa diambil 10 siswa sebagai sampel. Maka, subyek penelitian adalah sisw kelas XI Listrik sebanyak 10 anak.
Masalah yang dihadapi dalam penelitian adalah rendahnya kemandirian belajar siswa di SMK Negeri 3 Makassar. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya siswa yang tidak belajar apabila tidak disuruh oleh guru, tidak membaca buku apabila tidak disuruh guru, ketergantungan kepada temannya, tidak mengetahui cara belajar yang sesuai untuk dirinya dan lain sebagainya yang menunjukkan bahwa kemandirian belajar mereka masih rendah.
Peneliti melakukan percobaan dengan menerapkan teknik konseling kelompok realitas terhadap satu kelompok yang didesain dengan “one-group pretest-posttest design”. Dalam kelompok tersebut dikaji tentang pengaruh konseling kelompok realitas terhadap tingkat kemandirian belajar siswa. Data kualitatif yang didapatkan dalam eksperimen tersebut diolah dengan  analisis persentase dan analisis statistik inferensial t-test. Teknik konseling kelompok realitas tersebut diterapkan dengan memfokuskan pada tingkah laku sekarang, dan konselor memberi tanggung jawab kepada konseli atas pilihannya. Pelatihan tanggung jawab terhadap pilihannya tersebut dapat mengatasi masalah kemandirian dalam belajar. Teknik tersebut diterapkan dengan cara konselor membantu konseli dalam menghadapi masalah rendahnya kemandirian belajar tanpa melihat kegagalan yang telah berlalu. Konselor akan menekankan sikap tanggung jawab kepada konseli terhadap pilihan yang dipilihnya, hal tersebut dapat membantu konseli dalam mencapai keberhasilan yaitu meningkatnya kemandirian siswa dalam belajar. Selama proses penugasan tersebut konselor terus melaukan observasi terhadap sampel tersebut. Konselor mencatat dan memberi tanda pada setiap partisipasi yang muncul dari siswa.
Dari perlakuan yang diberikan kepada sampel dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kemamdirian belajar terhadap peserta didik. Jadi teknik yang diberikan berpengaruh pada peningkatan kemandirian belajar siswa SMK Negerti 3 Makassar.     


Judul                          : MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL
Nama Jurnal              : Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol.2 No. 1 Juni 2016
Penulis                        : Muhammad Junaedi Mahyuddin
Bimbingan dan Konseling, STKIP Muhammadiyah Enrekang
Penelitian ini dialakukan di SD Athirah Makassar. Dengan melibatkan 62 siswa dan diambil sampel sejumlah 10 siswa, juga melibatkan 2 orang guru BK di sekolah tersebut. 10 anak sebagai sampel yang akan diberikan perlakuan tersebut meruapakan kelompok anak yang memiliki ketrampilan sosial tinggi, sedang dan rendah ketika pretest.
Masalah yang dihadapi adalah kurangnya ketrampilan sosial yang ada pada peserta diik, sehingga mereka kurang dapat bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungannya. Ketidak mampuannya dalam bersosialisasi tersebut berdampak pada tidak diterimanya dirinya di masyarakat bahkan kawan kelasnya. Karena kurangnya sikap sosial membuat peserta didik menjadi anak yang tidak bertanggung jawab, egois, manja, mau mennag sendiri, dan lain sebagainya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Metode tersebut merupakan metode yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan bimbingan kelompok dan bermain peran sebagai alat untuk meningkatkan ketrampilan sosial peserta didik. . Uji efektifitas dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest
design. Sebelum menerapkan metode peneliti memberikan wawancara kepada peserta didik, melaksanakan pretest dan menerapkan metode. Dalam penerapan metode peneliti melakukan observasi terhadap gejala yang ditujukkan dari peserta didik dan mengolah data menggunakan test t.
Dari hasil pengumpulan data dan pengujian metode tersebut menunjukkan bahwa model bimbingan kelompok dengan bermain peran mampu meningkatkan skor ketrampilan sosial peserta didik. Sehingga dapat dikatakan bahwa bimbingan kelompok yang diberikan guru BK dengan metode bermain peran dinilai efektif untuk emingkatkan kreatifitas sosial peserta didik.
Judul                          : KONSEP PENDEKATAN BEHAVIOR DALAM MENANGANI PERILAKU INDISIPLINER PADA SISWA KORBAN PERCERAIAN
Nama Jurnal              : Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2017
Penulis                        : Muchamad Agus Slamet Wahyudi
 Guru BK SMP Diponegoro Depok, Sleman, yogyakarta        Mahasiswa BKI Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Penelitian ini dialukan di sekolah-sekolah. Di setiap lembaga pendidikan pasti mempunyai tata tertib yang harus dipatuhi oleh siswanya. Dibeberapa sekolah tidak sedikit siswa yang tidak taat terhadap tata tertib tersebut dan melanggarnya. Dan banyak siswa lainnya yang juga kedisiplinannya kurang.
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa dengan latar belakang perceraian. Menurut hasil dari guru BK di sekolah kebanyakan siswa yang melanggar disiplin adalah siswa  yang memiliki latar belakang keluarga yang rusak. Sehingga fokus pembehasan pada siswa dengan latar belakang perceraian yang tidak disiplin dalam sekolahnya.
Masalah yang ingin diatasi dalam penelitian ini adalah sikap tidak disiplin yang banyak ditunjukkan oleh siswa yang kelurganya tidak utuh. Mereka cenderung mencari perhatian di luar keluarganya dengan melakukan hal-hal yang menyimpang. Tidak hanya itu, banyak dari mereka yang melakukan hal negativ di sekolah karena meluapkan amarhnya karena keadaan rumah yang kurang baik. Pelampiasan peserta didik yang dilakukan di sekolah jelas mengganggu kegiatan belajar mengajar, juga berdampak ke teman-teman kelasnya.
Metode yang digunakan untuk menangani masalah tersebut adalah dengan konseling Behavioristik. Teori behaviorisme banyak berpengaruh dalam kegaiatan belajar-mengajar. Pemberian hadian dan hukuman menjadi hal yang dinilai efektif untuk mengatasi masalah penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan subyek. Dengan memberikan refleksi dan relaksasi terhadap konseli, dan membayangkan hal baik dengan menutup mata, agar emosi dan kemarahan yang biasanya ditunjukkan memalui perilaku kurang baik dapat dikontrol. Selain itu konselor juga memberikan kontrak yang berisi pelatihan-pelatihan yang harus diikuti oleh peseta didik. kontrak yang dilakukan harus jelas hitam di atas putih, tertera hukuman dan hadian yang akan didapat apabila melanggr peraturan sekolah. Setelah tahap tersebut konselor juga menggunakan metode keteladana Rasulullah dalam bertingkah laku dan akhlah. Konseli diharapkan dapat eniru perilaku Rasulullah. Setiap harinya konseli diminta untuk menuliskan hal baik apa yang telah ia lakukan dalam satu hari. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang ditunjukkan oleh konseli setelah melakukan pelatihan behavioristik.
Belum didapatkan data yang valid dari hasil penelitian ini. Penelitian ini hanya mengedepankan teori sebagai pemecahan masalah. Dan dari penelitian in ditunjukkan bahwa pelatihan behavioristik dapat mengatasi masalah ketidakdisiplinan yang banyak dilakukan oleh anak-anak yang keluarganya tidak utuh akibat perceraian.


Judul                          : EFEKTIVITAS MODEL KONSELING AKTUALISASI DIRI UNTUK MENGEMBANGKAN KECAKAPAN PRIBADI
Nama Jurnal              : Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, Vol. 3 No. 1 Juni 2017
Penulis                        : Mamat Supriatna
Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Indonesia
            Penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Yang menjadi subyek penelitian adalah mahasiswa upi yang berasal dari 7 fakultas dengan jumlah 409 mahasiswa, yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Sampel yang sudah didapat dibagi menjadi 2 kelompok, untuk diberikan perlakuan berbeda.
Masalah yang dihadapi adalah keadaan mahasiswa yang tidak  mengaktualisasikan dirinya, sering terjebak pada kehidupan beralkohon, bersifat tertutup, tidak mmapu beradaptasi dengan lingkungan, tidak menghargai diri sendiri dan lain-lain. Dimensi interpersonal, intrapersonal dan interaktif pada diri mahasiswa yang menjadi fokus pembahasan.
Setelah sample dijadikan 2 kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi bimbingan konseling aktualisasi diri. Konseling aktualisasi diri ini berperan sebagai fasilitas bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan dirinya, dengan cara memberikan layanan hubugan yang berkesinambungan, yaitu pemberian tahapan aktivitas dari konselor kepada konseli, yaitu: pengungkapan maslah awal yang dilakukan konseli, lalu konselor merefleksi kondisi konseli, mengungkpakan kondisi diri konseli, sifat sifat diri, telaah wajah, menghayati keberanian diri dan orang lain, menghargai diri sendiri dan pengalaman, berperan aktif dalam menghadapi maslah dan melakukan refleksi akhir. Dari hasil perlakuak tersebut diperoleh data kualitatif yang diolah menggunakan tabel anova.
             Dari konseling aktualisasi diri yang dilakukan kepada kelompok eksperimen memperoleh hasil perubahan seperti: kecakapan interpersonal terwujud dengan kesadaran akan dirinya, kemauannya, kelebihannya, kekurangannya dan segala hal mengenai dirinya sendiri. Mampu melakukan peninjauan diri, mampu mernghargai diri sendiri, menghargai apa yang telah diperbuatnya, dan mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan kondisi disekitaranya. Hasil dari perlakuan juga dapat diketahui dari  perbandingan skor pretst dan postest yang dilakukan, dan dapat diambil kesimpulan bahwa model bimbingan konseling aktualisasi diri efektiv untuk meningkatkan aktualisasi diri pada mahasiswa. Dan secara teoritis teknik tersebut telah memenuhi syarat kelayakan.


Judul                          : EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
Nama Jurnal              :  Jurnal Bimbingan dan Konselingn 03 (1) (2016)
Penulis                        : Megas Aria Monica, Ruslan Abdul Gani
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Raden  Intan Lampung
Peneliatian ini dilakukan di SMA Al- Azhar 3 Bandar Lampung. Sedangkan yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017. Kelas IPA 1 dan IPA 2, dengan total konseli sebanyak 40 siswa.
Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah kurangnya tanggung jawab belajar pada peserta didik yang mengakibatkan menurunnya hasil belajar peserta didik, tidak tercapainya perkembangan potensi dengan baik, menjadi kurang disipin, dan mungkin bisa tidak naik kelas. Kebanyakan siswa juga merasa tidak percaya diri terhadapa kemampuan yang dimiliki, peran guru BK juga belum maksimal dalam menjalankan tugasnya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
            Penelitian ini menggunakan metode konseling Behavioral dengan teknik self-Management. Yaitu teknik pengelolaan diri sendiri dengan tujuan agar eserta didik mampu mengontrol dan mengendalikan diirinya untuk belajar. Sebelumnya konseli dibagi menjadi 2 kelompok, pembagian kelompok dilakukan dengan instrumen. Dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik dilakukan dengan menekankan perilaku pesera didik, dan konselor maupun peserta didik dituntut aktif dalam teknik ini. Konselor banyak memberikan arahan, dukungan, motivasi yang bertujuan untuk merubah tingkah laku peserta didik. teknik ini merpuakan teknik terapi yang membantu konseli untuk dapat
mengatur, memantau dan mengevaluasi dirinya sendiri dalam mencapai
perubahan kebiasaan tingkah laku yang lebih baik melalui tahap menentukan
perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur tersebut, dan
mengevaluasi efektivitas prosedur tersebut. Konselor membantu konseli dalam
menyusun rencana yang meliputi pemantauan diri (self-monitoring),
penilaian diri (self-evaluation), penguatan diri (self-reinforcement) dan
sasaran perilaku (target behavior). Beberapa kegiatan yang dilakukan konselor dalam melaksanakan teknik ini diantaranya:
Kelas Eksperimen
1.      Kontrak dan menjelaskan
2.      Mengulang penjelasan, melakukan relaksasi
3.      Memberi video untuk menyemangati dan diberinlembar untuk diidi
4.      Membuat dream book
Kelompok kontro
1.      Pejelasan
2.      Diskusi dan Menuliskan pesan kesan
3.      Tanggung jawab dan manajemen waktu
4.      Tanya jawab dan post test
Dari hasil konseling yang dilkaukan didapatkan hasil bahwa bimbingan konseling dengan teknik self-management efektiv untuk meningkatkan dan mengembangkan tanggung jawab belajar siswa kelas XI SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung. Perbandingan skor pretest dan post test menunjukkan bahwa kelas eksperimen menunjukkan peningkatan tanggung jawab yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar