REVIEW JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Bimbingan dan Konseling”

Dosen Pengampu:
Edi Purnomo,
M.Pd.
Disusun oleh:
Mualifah Khoirunnisa 210317316
Kelas/semester:
PAI J/04
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

Judul : PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITAS UNTUK
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK NEGERRI 3 MAKASSAR
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling Vol
1 No. 2 Desember 2015
Penulis : Nasratul Khumaerah
Bimbingan
dan Konseling STIKIP Megarezky
Penelitian ini dilakukan
di SMK Negeri 3 Makassar. Karena banyaknya jumlah siswa dalam SMK tersebut,
maka dari beberapa siswa diambil 10 siswa sebagai sampel. Maka, subyek
penelitian adalah sisw kelas XI Listrik sebanyak 10 anak.
Masalah yang dihadapi dalam penelitian adalah rendahnya
kemandirian belajar siswa di SMK Negeri 3 Makassar. Hal tersebut ditandai
dengan banyaknya siswa yang tidak belajar apabila tidak disuruh oleh guru,
tidak membaca buku apabila tidak disuruh guru, ketergantungan kepada temannya,
tidak mengetahui cara belajar yang sesuai untuk dirinya dan lain sebagainya
yang menunjukkan bahwa kemandirian belajar mereka masih rendah.
Peneliti melakukan percobaan dengan menerapkan teknik
konseling kelompok realitas terhadap satu kelompok yang didesain dengan “one-group
pretest-posttest design”. Dalam kelompok tersebut dikaji tentang pengaruh
konseling kelompok realitas terhadap tingkat kemandirian belajar siswa. Data
kualitatif yang didapatkan dalam eksperimen tersebut diolah dengan analisis persentase dan analisis statistik
inferensial t-test. Teknik konseling kelompok realitas tersebut diterapkan
dengan memfokuskan pada tingkah laku sekarang, dan konselor memberi tanggung
jawab kepada konseli atas pilihannya. Pelatihan tanggung jawab terhadap
pilihannya tersebut dapat mengatasi masalah kemandirian dalam belajar. Teknik
tersebut diterapkan dengan cara konselor membantu konseli dalam menghadapi masalah
rendahnya kemandirian belajar tanpa melihat kegagalan yang telah berlalu.
Konselor akan menekankan sikap tanggung jawab kepada konseli terhadap pilihan
yang dipilihnya, hal tersebut dapat membantu konseli dalam mencapai
keberhasilan yaitu meningkatnya kemandirian siswa dalam belajar. Selama proses
penugasan tersebut konselor terus melaukan observasi terhadap sampel tersebut.
Konselor mencatat dan memberi tanda pada setiap partisipasi yang muncul dari
siswa.
Dari perlakuan yang diberikan kepada sampel dapat
diketahui bahwa terdapat peningkatan kemamdirian belajar terhadap peserta
didik. Jadi teknik yang diberikan berpengaruh pada peningkatan kemandirian
belajar siswa SMK Negerti 3 Makassar.
Judul : MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN SOSIAL
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol.2
No. 1 Juni 2016
Penulis : Muhammad Junaedi Mahyuddin
Bimbingan dan Konseling, STKIP Muhammadiyah
Enrekang
Penelitian ini dialakukan di SD Athirah Makassar. Dengan
melibatkan 62 siswa dan diambil sampel sejumlah 10 siswa, juga melibatkan 2
orang guru BK di sekolah tersebut. 10 anak sebagai sampel yang akan diberikan
perlakuan tersebut meruapakan kelompok anak yang memiliki ketrampilan sosial
tinggi, sedang dan rendah ketika pretest.
Masalah yang dihadapi adalah kurangnya ketrampilan sosial
yang ada pada peserta diik, sehingga mereka kurang dapat bersosialisasi dengan
baik terhadap lingkungannya. Ketidak mampuannya dalam bersosialisasi tersebut
berdampak pada tidak diterimanya dirinya di masyarakat bahkan kawan kelasnya.
Karena kurangnya sikap sosial membuat peserta didik menjadi anak yang tidak
bertanggung jawab, egois, manja, mau mennag sendiri, dan lain sebagainya.
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Research
and Development (R&D). Metode tersebut
merupakan metode yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan bimbingan kelompok dan bermain peran sebagai alat untuk meningkatkan ketrampilan sosial peserta didik. . Uji efektifitas dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest
design. Sebelum menerapkan metode peneliti memberikan wawancara kepada peserta didik, melaksanakan pretest dan menerapkan metode. Dalam penerapan metode peneliti melakukan observasi terhadap gejala yang ditujukkan dari peserta didik dan mengolah data menggunakan test t.
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan bimbingan kelompok dan bermain peran sebagai alat untuk meningkatkan ketrampilan sosial peserta didik. . Uji efektifitas dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest
design. Sebelum menerapkan metode peneliti memberikan wawancara kepada peserta didik, melaksanakan pretest dan menerapkan metode. Dalam penerapan metode peneliti melakukan observasi terhadap gejala yang ditujukkan dari peserta didik dan mengolah data menggunakan test t.
Dari hasil pengumpulan data dan pengujian metode tersebut
menunjukkan bahwa model bimbingan kelompok dengan bermain peran mampu
meningkatkan skor ketrampilan sosial peserta didik. Sehingga dapat dikatakan
bahwa bimbingan kelompok yang diberikan guru BK dengan metode bermain peran
dinilai efektif untuk emingkatkan kreatifitas sosial peserta didik.
Judul : KONSEP PENDEKATAN BEHAVIOR DALAM MENANGANI
PERILAKU INDISIPLINER PADA SISWA KORBAN PERCERAIAN
Nama Jurnal : Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1
Januari-Juni 2017
Penulis : Muchamad Agus Slamet Wahyudi
Guru BK SMP
Diponegoro Depok, Sleman, yogyakarta Mahasiswa BKI Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Penelitian ini dialukan di sekolah-sekolah. Di setiap
lembaga pendidikan pasti mempunyai tata tertib yang harus dipatuhi oleh
siswanya. Dibeberapa sekolah tidak sedikit siswa yang tidak taat terhadap tata
tertib tersebut dan melanggarnya. Dan banyak siswa lainnya yang juga
kedisiplinannya kurang.
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa
dengan latar belakang perceraian. Menurut hasil dari guru BK di sekolah
kebanyakan siswa yang melanggar disiplin adalah siswa yang memiliki latar belakang keluarga yang
rusak. Sehingga fokus pembehasan pada siswa dengan latar belakang perceraian
yang tidak disiplin dalam sekolahnya.
Masalah yang ingin diatasi dalam penelitian ini adalah
sikap tidak disiplin yang banyak ditunjukkan oleh siswa yang kelurganya tidak
utuh. Mereka cenderung mencari perhatian di luar keluarganya dengan melakukan
hal-hal yang menyimpang. Tidak hanya itu, banyak dari mereka yang melakukan hal
negativ di sekolah karena meluapkan amarhnya karena keadaan rumah yang kurang
baik. Pelampiasan peserta didik yang dilakukan di sekolah jelas mengganggu
kegiatan belajar mengajar, juga berdampak ke teman-teman kelasnya.
Metode yang digunakan untuk menangani masalah tersebut
adalah dengan konseling Behavioristik. Teori behaviorisme banyak berpengaruh
dalam kegaiatan belajar-mengajar. Pemberian hadian dan hukuman menjadi hal yang
dinilai efektif untuk mengatasi masalah penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan subyek. Dengan memberikan refleksi dan relaksasi terhadap konseli,
dan membayangkan hal baik dengan menutup mata, agar emosi dan kemarahan yang
biasanya ditunjukkan memalui perilaku kurang baik dapat dikontrol. Selain itu
konselor juga memberikan kontrak yang berisi pelatihan-pelatihan yang harus
diikuti oleh peseta didik. kontrak yang dilakukan harus jelas hitam di atas
putih, tertera hukuman dan hadian yang akan didapat apabila melanggr peraturan
sekolah. Setelah tahap tersebut konselor juga menggunakan metode keteladana
Rasulullah dalam bertingkah laku dan akhlah. Konseli diharapkan dapat eniru
perilaku Rasulullah. Setiap harinya konseli diminta untuk menuliskan hal baik
apa yang telah ia lakukan dalam satu hari. Hal tersebut bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana perubahan yang ditunjukkan oleh konseli setelah
melakukan pelatihan behavioristik.
Belum didapatkan data yang valid dari hasil penelitian
ini. Penelitian ini hanya mengedepankan teori sebagai pemecahan masalah. Dan
dari penelitian in ditunjukkan bahwa pelatihan behavioristik dapat mengatasi
masalah ketidakdisiplinan yang banyak dilakukan oleh anak-anak yang keluarganya
tidak utuh akibat perceraian.
Judul : EFEKTIVITAS MODEL KONSELING AKTUALISASI DIRI
UNTUK MENGEMBANGKAN KECAKAPAN PRIBADI
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling,
Vol. 3 No. 1 Juni 2017
Penulis : Mamat Supriatna
Bimbingan dan Konseling, Universitas
Pendidikan Indonesia
Penelitian ini dilakukan
di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Yang menjadi subyek penelitian
adalah mahasiswa upi yang berasal dari 7 fakultas dengan jumlah 409 mahasiswa,
yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Sampel yang sudah
didapat dibagi menjadi 2 kelompok, untuk diberikan perlakuan berbeda.
Masalah yang dihadapi adalah keadaan mahasiswa yang tidak
mengaktualisasikan dirinya, sering
terjebak pada kehidupan beralkohon, bersifat tertutup, tidak mmapu beradaptasi
dengan lingkungan, tidak menghargai diri sendiri dan lain-lain. Dimensi
interpersonal, intrapersonal dan interaktif pada diri mahasiswa yang menjadi
fokus pembahasan.
Setelah sample dijadikan 2 kelompok, kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi bimbingan konseling
aktualisasi diri. Konseling aktualisasi diri ini berperan sebagai fasilitas
bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan dirinya, dengan cara memberikan layanan
hubugan yang berkesinambungan, yaitu pemberian tahapan aktivitas dari konselor
kepada konseli, yaitu: pengungkapan maslah awal yang dilakukan konseli, lalu
konselor merefleksi kondisi konseli, mengungkpakan kondisi diri konseli, sifat
sifat diri, telaah wajah, menghayati keberanian diri dan orang lain, menghargai
diri sendiri dan pengalaman, berperan aktif dalam menghadapi maslah dan
melakukan refleksi akhir. Dari hasil perlakuak tersebut diperoleh data kualitatif yang diolah
menggunakan tabel anova.
Dari
konseling aktualisasi diri yang dilakukan kepada kelompok eksperimen memperoleh
hasil perubahan seperti: kecakapan interpersonal terwujud dengan kesadaran akan
dirinya, kemauannya, kelebihannya, kekurangannya dan segala hal mengenai
dirinya sendiri. Mampu melakukan peninjauan diri, mampu mernghargai diri
sendiri, menghargai apa yang telah diperbuatnya, dan mampu beradaptasi dengan
berbagai lingkungan dan kondisi disekitaranya. Hasil dari perlakuan juga dapat
diketahui dari perbandingan skor pretst
dan postest yang dilakukan, dan dapat diambil kesimpulan bahwa model bimbingan
konseling aktualisasi diri efektiv untuk meningkatkan aktualisasi diri pada
mahasiswa. Dan secara teoritis teknik tersebut telah memenuhi syarat kelayakan.
Judul : EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN
TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA
AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
Nama Jurnal : Jurnal
Bimbingan dan Konselingn 03 (1) (2016)
Penulis : Megas Aria Monica, Ruslan Abdul Gani
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN
Raden Intan Lampung
Peneliatian ini dilakukan di SMA Al- Azhar 3 Bandar
Lampung. Sedangkan yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA
Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017. Kelas IPA 1 dan IPA 2, dengan
total konseli sebanyak 40 siswa.
Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah kurangnya
tanggung jawab belajar pada peserta didik yang mengakibatkan menurunnya hasil
belajar peserta didik, tidak tercapainya perkembangan potensi dengan baik,
menjadi kurang disipin, dan mungkin bisa tidak naik kelas. Kebanyakan siswa
juga merasa tidak percaya diri terhadapa kemampuan yang dimiliki, peran guru BK
juga belum maksimal dalam menjalankan tugasnya untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Penelitian ini menggunakan
metode konseling Behavioral dengan teknik self-Management. Yaitu teknik
pengelolaan diri sendiri dengan tujuan agar eserta didik mampu mengontrol dan
mengendalikan diirinya untuk belajar. Sebelumnya konseli dibagi menjadi 2
kelompok, pembagian kelompok dilakukan dengan instrumen. Dibagi menjadi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik dilakukan dengan menekankan
perilaku pesera didik, dan konselor maupun peserta didik dituntut aktif dalam
teknik ini. Konselor banyak memberikan arahan, dukungan, motivasi yang
bertujuan untuk merubah tingkah laku peserta didik. teknik ini merpuakan teknik
terapi yang membantu
konseli untuk dapat
mengatur, memantau dan mengevaluasi dirinya sendiri dalam mencapai
perubahan kebiasaan tingkah laku yang lebih baik melalui tahap menentukan
perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur tersebut, dan
mengevaluasi efektivitas prosedur tersebut. Konselor membantu konseli dalam
menyusun rencana yang meliputi pemantauan diri (self-monitoring),
penilaian diri (self-evaluation), penguatan diri (self-reinforcement) dan
sasaran perilaku (target behavior). Beberapa kegiatan yang dilakukan konselor dalam melaksanakan teknik ini diantaranya:
mengatur, memantau dan mengevaluasi dirinya sendiri dalam mencapai
perubahan kebiasaan tingkah laku yang lebih baik melalui tahap menentukan
perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur tersebut, dan
mengevaluasi efektivitas prosedur tersebut. Konselor membantu konseli dalam
menyusun rencana yang meliputi pemantauan diri (self-monitoring),
penilaian diri (self-evaluation), penguatan diri (self-reinforcement) dan
sasaran perilaku (target behavior). Beberapa kegiatan yang dilakukan konselor dalam melaksanakan teknik ini diantaranya:
Kelas Eksperimen
1.
Kontrak dan menjelaskan
2. Mengulang penjelasan, melakukan relaksasi
3. Memberi video untuk menyemangati dan diberinlembar untuk diidi
4.
Membuat dream book
Kelompok kontro
1.
Pejelasan
2. Diskusi dan Menuliskan pesan kesan
3. Tanggung jawab dan manajemen waktu
4.
Tanya jawab dan post test
Dari hasil konseling yang dilkaukan didapatkan hasil
bahwa bimbingan konseling dengan teknik self-management efektiv untuk
meningkatkan dan mengembangkan tanggung jawab belajar siswa kelas XI SMA
Al-Azhar 3 Bandar Lampung. Perbandingan skor pretest dan post test menunjukkan
bahwa kelas eksperimen menunjukkan peningkatan tanggung jawab yang lebih tinggi
dari pada kelas kontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar