Selasa, 23 Juli 2019

bimbingan dan konseling "PRINSIP-PRINSIP BK"


PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KONSELING
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan Konseling
Description: Description: D:\album\Logo IAIN.jpg
Dosen Pengampu:
Edi Purnomo, M.Pd.

Disusun oleh:
Mualifah Khoirunnisa             210317316
Ahmad Thoriq Ridho              210317325

Kelas/semester:
PAI J/04
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2019
 

                                                                         BAB I                            
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang memiliki pengetahuan dan mampu berpikir. Manusia juga memiliki ciri khas yang membedakan satu dengan yang lainnya. Keberagaman manusia ini menghadirkan banyak kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan, minat dan bakat masing-masing.
            Bimbingan konseling merupakan usaha memberikan bantuan untuk membantu manusia agar dapat berkembanag secara optimal sesuai dengan potensinya masing-masing. Juga membantu memberi solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi yang dihkawatirkan akan menganggu perkembangan potensi dirnya.
            Dalam pendidikan bimbingan konseling sanagat diperlukan, mengingat tujuan pendidikan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal sehingga kerjasama anatara pendidikan dan bimbingan konseling diharapkan dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang potensi peserta didik.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Pengertian Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling?
2.      Apa Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling?
C.     TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Mengetahui  Pengertian Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling
2.      Mengetahui Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling









BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PRINSIP BIMBINGAN KONSELING
Prinsip merupakan paduan hasil teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksud. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang digunakan bersumber dari kajian filosofis, hasil penelitian dan pengalaman dalam konteks sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi dan proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.[1]
Prinsip merupakan pedoman dalam melaksanakan suatu aktivitas. Prinsip-prinsip pelaksanaan layanan bimbingan konseling mencakup sasaran layanan, dan permasalahan yang dihadapi, program layanan dan pelaksanaan layanan. Adapun sasaran lauanan bimbingan konseling adalah seluruh individu yang berada di lingkungan sekolah. Masalah yang ditangani dalam bimbingan konseling banyak yang berhubungan dengan fisik dan psikologis serta lingkungan yang menghambat perkembangan peserta didik. program layanan bimbingan konseling dilaksanakan sejalan dengan program pendidikan yang fleksibel, berkesinambungan dan programbnya bisa dievaluasi. [2]
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip di sini ialah hal-hal yang didapat dijadikan pegangan di dalam proses bimbingan dan penyluhan. Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai pondasi atau landasan bag layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsepkonsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.[3]
Jadi prinsip adalah pedoman yang dikutip dari kajian-kajian kelilmuan lain, yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di berbegai lembaga pendidikan. Prinsip-prinsip BK mencakupsasaran layanan, permasalahan yang dihadapi klien, proglam layanan yang diberikan dan tujuan dilaksanakannya BK. Prinsip tersebut harus dijadikan pegangan dan landasan dalam setiap aktivtas bimbingan dan konseling.

B.     PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KONSELING
Prinsip-prinsip yang akan dibahas adalah prinsip secara umum dan prinsip secara khusus. Prinsip-prinsip khusus adalah prinsip-prinsip bimbingan yang berkenaan dengan sasaran layanan, prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu, prinsip yang berkenaan dengan program layanan, dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan.
            Prinsip-prinsip umum BK:
1.)    Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, perlulah diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet.
2.)     Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada individu-individu yang dibimbing, ialah untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan.
3.)     Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
4.)    Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan kepada individu atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
5.)    Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhankebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
6.)    Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat
7.)    Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
8.)    Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan sanggup bekerjasama dengan para pembantunya serta dapat dan bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna diluar sekolah.
9.)    Terdapat program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian teratur untuk mengetahui sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuaian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu. [4]


Prinsip – Prinsip Khusus:
1.              Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan; (1) non diskriminasi, (2) individu dinamis dan unik (3) tahap & aspek perkembangan individu, (4) perbedaan individual.
2.              Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu; (1) kondisi mental individu terhadap lingkungan sosialnya, (2) kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
3.              Prinsip berkenaan dengan program layanan; (1) bagian integral pendidikan, (2) fleksibel & adaptif (3) berkelanjutan (4) penilaian teratur & terarah.
4.              Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan; (1) pengembangan individu agar mandiri (2) keputusan sukarela (3) ditangani oleh profesional & kompeten, (4) kerjasama antar pihak terkait, (5) pemanfaatan maksimal dari hasil penilaian/pengukuran.[5]
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan :
1.      Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
2.       Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu dan memperhatikan tahap-tahap atau berbagai aspek perkembangan individu, serta memberikan perhatian utama kepada perbedaan invidual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.
Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu
Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisus individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah maupun disekolah, dan yang menjadi faktor timbulnya masalah pada individu adalah kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu; - Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dngan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga serta disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk mengembangkan invidu sehingga keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri. - Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
Prinsip bimbingan dan konseling disekolah Prinsip BK disekolah menegaskan bahwa penegakan dan penumbuh kembangan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor profesional yang sadar akan profesinya, dan mampu menerjemahkan ke dalam program dan hubungan dengan sejawat dan personal sekolah lainnya, memiliki komitmen dan keterampilan untuk membantu siswa dengan segenap variasinya disekolah, dan mampu bekerja sama serta membina hubungan yang harmonis-dinamis dengan kepala sekolah.[6]
Berdasarkan pandangan Rogers tenteng hakikat manusia, konseling berpusat pada person dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1.      Konseling berpusat pada person difouskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien untuk menemukan  cara-cara menghadapi kenyataan secara sempurna.
2.      Menekankan pada dunia fenomenal klien, dengan jalan memberi empati dan perhatian terutama pada persepsi klien dan persepsinyaterhadap dunianya.
3.      Konseling ini dapat diterapkan pada individu yang dalam kategori normal maupun yang mengalami detajad penyimpangan psikologis yang berat.
4.      Konseling merupakan salah contoh hubunganpribadi yang konstruktif.
5.      Konselor perlu menunjukkan sikap-sikap tertentu untukmenciptakan hubungan teurapetik yang efektif kepada klien..[7]
Penyelenggaraan BK perkembangan didasarkan pada asumsi bahwa:
1.       Layanan tersebut dibuthkan oleh semua siswa, baik yang mengalami maupun yang tidak mengalami hambatan dalam proses perkembangannya.
2.      BK perkembangan memusatkan pada belajar siswa. Konselor sekolah juga bekerja sebagai perancang dan pengembang kurikulum dalam pengembangan kognitif, afektif dan perkembangan serta pertumbuhan fisik.
3.      Konselor dan guru merupakan petugas bersama dalam program BK perkembangan. Konselor dan gutu bekerjasama membantu menyelesaikan masalah siswa. Konselor sekolah membantu guru dalam menelusuri permasalahan siswa, mengdengarkan sungguh-sungguh perasaan yang dicurahkan guru, memperjelas, menentukan pendekatan yang akan digunakan dan membantu mengevaluasi kegiatan pengajara yang baru.
4.      Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakan bagian yang pokok dalam BJ perkembangan. Seluruh program BK perkembangan hendaknya berisi perencanaan dan pengorganisasian kurikulum yang matang.
5.      BK perkembangan peduli terhadap penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengembangan diri. Kegiatan dalam BK perkembangan dirancang untuk membantu siswa mengetahui lebih banyak tentang dirinya, menerima dirinya serta memahami kekuatan pada dirinya.
6.      BK perkembangan memysatkan pada proses pemberian dorongan.
7.      BK perkembangan mengakui perkembangan yang terarah daripada akhir yang definitif. Konselor BK perkembangan memahami bahwa siswa berada dalam proses menjadi yang berarti bahwa pertumbuhan fisik dan psikologisnya akan mengalami berbagai perubahan sebelum mencapai masa dewasa.
8.      BK perkembangan yang berorientasi tim menuntut pelayanan dari konselor profesional yang terlatih. Keberhasilan BK perkembangan memerlukan upaya bersama seluruh Staf sekolah. Untuk memperoleh keefektifan maksimum dari program, sekolah hendaknya memiliki akses terhadap pengetahuan dan keterampilan konselor yang terlatih.[8]





Program layanan bimbingan konseling disekolah merupakan bagian integral dengan proses pendidikan, dengan kata lain ada kaitan, kesinambungan dan keterpaduan antara program pendidikan dan bimbingan konseling agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi keperluan peserta didik secara optimal. Prinsip pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah, yaitu:
1.      Guru pembimbinga harus memiliki kesiapan program sejak awal tahun pembelajaran dan personel sekolah lainnya mengetahui dengan jelas program-program tersebut.
2.      Guru pembimbing harus profesional dan memahami perannya dalam bentuk kegiatan nyata.
3.      Guru pembimbing bertanggung-jawab kepada semua peserta didik dengan berbagai permasalahan yang mereka miliki.
4.      Guru pembimbing harus senantiasa mengembangkan kompetensinya.
5.      Guru pembimbing harus mampu bekerja sama dengan seluruh masyarakat pendidikan yang ada, terutama orang tua peserta didik sehingga dapat bekerja lebih efektif.[9]












BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Prinsip merupakan landasan atau pedoman dalam melaksanakan sesuatu. Prinsip dikutip dari hasil penelitian, dari ilmu filsafat dan ilmu lainnya yang dianggap benar dan dapat dijadikan pedoman. Prinsip-prinsip BK adalah prinsip yang menjadi dasar atau landasan disetiap aktivitas bimbingan dan konseling. Prinsip tersebut meliputi prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum berkaitan dengan individu, sedangkan prinsip khusus berkenaan dengan sasaran pelayanan, program pelayanan, tujuan pelayanan dan permasalahan yang dihadapi individu.
Prinsip umum BK diantaranya:
1.      Memahami perbedaan sifat dan tikhalaku individu yang berbeda karena terbentuk dari aspek kepribadian yang berbeda pula. .
2.      Memahami bahwa setiap individu berbeda dan tidak bisa memberikan layanan yang sama.
3.      Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
4.      Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan kepada individu atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
5.      Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
6.      Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat
7.      Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
8.      Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan sanggup bekerjasama dengan para pembantunya serta dapat dan bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna diluar sekolah.
9.      Terdapat program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian teratur untuk mengetahui sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuaian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu.


Prinsip – Prinsip Khusus:
1.      Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan; (1) non diskriminasi, (2) individu dinamis dan unik (3) tahap & aspek perkembangan individu, (4) perbedaan individual.
2.      Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu; (1) kondisi mental individu terhadap lingkungan sosialnya, (2) kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
3.      Prinsip berkenaan dengan program layanan; (1) bagian integral pendidikan, (2) fleksibel & adaptif (3) berkelanjutan (4) penilaian teratur & terarah.
4.      Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan; (1) pengembangan individu agar mandiri (2) keputusan sukarela (3) ditangani oleh profesional & kompeten, (4) kerjasama antar pihak terkait, (5) pemanfaatan maksimal dari hasil penilaian/pengukuran.[10]












DAFTAR PUSTAKA
Azam, Ulul. 2016. Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah Teori dan Praktik, cet. Ke-1 (Yogyakarta: Deepublidh)
Budiarti, Melik. 2017. Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, cet. Ke-1 (Magetan: AE Media Grafika)
Latipun. 2011.  Psikologi Konseling, cet. Ke-9 (Malang: UPT Pnerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, )
Luddin, Abu Bakar M. 2010. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik, cet.ke-1 (Bandung: Citapustaka Media Perintis)


[1] Abu Bakar M Luddin, Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik, cet.ke-1 (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2010), 33.
[2] Melik Budiarti, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, cet. Ke-1 (Magetan: AE Media Grafika, 2017), 13-14.
[7] Latipun, Psikologi Konseling, cet. Ke-9 (Malang: UPT Pnerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2011), 66.
[8] Ulul Azam, Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah Teori dan Praktik, cet. Ke-1 (Yogyakarta: Deepublidh, 2016), 59-61.
[9] Melik Budiarti, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar,13-14.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar