Selasa, 23 Juli 2019

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


16. Mualifah Khoirunnisa 210317316
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1.      MODEL PEMBELAJARAN KONTRUKTIVISME
Model ini menekankan pada pemahaman peserta didik yang diperoleh dari hasil pengalamannya sendiri. Dengan model pembelajaran ini kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna meaningfull learning, karena peserta didik secara individu dituntut untuk mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta yang ditemukan dalam dirinya untuk membangun pengetahuan baru. Siswa dituntut aktiv untuk membangun pengetahuannya sendiri, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator, konselor, dan motivator. Dalam model ini terdapat 5 kegiatan pembelajaran yang saling berkaitan, yaitu:
a.       Active, yang dimaksud adalah peserta didik dituntut aktiv dalam kegiatan belajar mengajar, juga dalam membangun pengetahuannya sendiri, dapat dilakukan dengan metode active learning.
b.      Constructive,  yang dimaksud adalah setelah kegaiatan pembelajaran berlangsung terdapat bangunan pengetahuan baru dalam diri peserta didik (progres).
c.       Cooperative, yang dimaksud adalah adanya kerja sama antara peserta didik dengan peserta didik lainnya atau peserta didik dengan guru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut, contohnya adanya diskusi.
d.      Authentic, yang dimaksud adalah pengetahuan yang diperoleh peserta didik pada saat pembelajaran berkaitan dengan pengalaman atau pengetahun peserta didik yang telah dimiliki sebelumnya.
e.       Intentional, artinya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru harus tau tujuan atau target yang akan dicapai dalam satu kali kegiatan belajar mengajar.  
Sintaksis:         Apresepsi =  memberikan pengantar, Eksplorasi = menggali informasi, Diskusi, Generalisasi.

2.      MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Model pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah untuk mendapat pengetahuan baru. Model ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan yang fleksibel, ketrampilan pemecahan masalah yang efektif, belajar mandiri, berpikir kritis, dan memiliki motivasi untuk belajar. Peserta didik dituntut aktiv untuk menggali penyebab masalah dan solusinya secara kativ dan mandiri lalu memunculkan masalah baru dengan sistematis. Guru berperan sebagai fasilitator. Model pembelajaran ini bertujuan untuk mengarahkan peserta didik pada materi yang akan dibahas.
Langkah-langkah:
a.       Guru memberikan orientasi kepada siswa, dan menyediakan masalah yang akan dibahas.
b.      Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan mengorganisasikan tugas mereka yang berkaitan dengan masalah yang diberikan guru.
c.       Menyajikan hasil yang ditemukan siswa dari hasil diskusi tentang masalah yang dihadapi.
d.      Guru memberikan generalisasi terhadap materi sesungguhnya yang ingin guru bahas pada pembelajaran saati itu.
3.      MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
Model pembelajaran ini berawal dari psikologi kognitif yang menyatakan bahwa sugesti (pikiran) sangat mempengaruhi tingkah lakunya termasuk belajarnya. Apabila keadaan pikiran dalam keadaan bagus maka kegaitan belajar akan berjalan lancar. Sehingga dalam model ini menekankan pada pembenatukan lingkungan belajar dan kegiatan belajar yang menyenangkan dan terksesan alami tanpa dibuat-buat. Tujuannya adalah untuk menggali kekuatan pikiran, menumbuhkan motivasi belajar, mengembangkan bakat-bakat alamiah peserta didik, dan menghadirkan interaksi belajar yang bermaknan dan menyenangkan.
Model ini menekankan fokus terhadap peserta didik.
Sintaksis:
a.       T, Tumbuhkan minat belajar pada diri peserta didik
b.      A, Alami, kegiatan pembelajaran yang berlangsung merupakan suatu proses yang alami tanpa dibuat-buat
c.       N, Namai berguna untuk mengajarkan konsep, ketranpilan berpikir, dan strategi belajar.
d.      D, Demonstrasi, peserta didik diinta untuk mendemonstrasikan atau memperagakan, atau menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupannya.
e.       U, Ulangi atau menjelaskan kembali materi yang diperoleh ketika kegiatan pembelajaran
f.       R, Rayakan dengan memberikan pujian atau hadiah sebagai wujud apresiasi terhadap pencapaian peserta didik dalam belajar.
4.      MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
Model ini memberikan suguhan konteks pembelajaran yang nyata. Dengan kepercayaan bahwa dengan melibatkan langsung materi yang diajarkan tidak akan mudah dilupakan. Terdapat 7 komponen, yaitu: konstruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, permodelan, refleksi dan penilaian yang sebenarnya.
Metode yang dapat dilakukan dalam model ini adalah metode demonstrasi dan bermain peran yang dilakukan di dalam kelas, sedangkan di luar kelas dapat dilakuakn dengan melakukan kunjungan-kunjungan dan terlibat langsung dalam masyarakat. CTL dapat disajikan dengan dibungkus masalah, juga bisa dengan mengaikan dengan keadaan nyata di sekitar pesdik.
Sintaksis:
a.       Anak diarahkan untuk bekerja sendiri, mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan ketrampilan barunya agar pembelajaran lebih bermakna.
b.      Melaksanakan kegiatan inquiry
c.       Mengembangkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya
d.      Menciptakan masyarakat belajar
e.       Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran
f.       Melakukan refleksi di akhir pertemuan
g.      Memberikan penilaian dengan sebenar-benarnya.
5.      MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE  LEARNING
Prinsip-prinsip:
a.       Rumusan tujuan pembelajaran harus jelas
b.      Penerimaan yang menyeluruh oleh peserta didik tentang tujuan belajar
c.       Ketergantungan yang bersifat positif
d.      Interaksi yang bersifat terbuka
e.       Tanggung jawab individu
f.       Kelompok bersifat heterogen
g.      Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif
h.      Tindak lanjut
i.        Kepuasan dalam belajar
Langkah-langkah:
a.       Guru merancang rencana proses pembelajaran
b.      Guru menyajikan informasi
c.       Membagi siswa dalam beberapa kelompok belajar
d.      Memberi bimbingan kepada kelompok dalam belajar dan bekerja
e.       Melakukan evaluasi
f.       Memberikan penghargaan
6.      MODEL PEMBELAJARAN LESSON STUDY
Merupakan upaya peningkatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara kolaboratif dan berkesinambungan dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran. Kolaboratif menitik beratkan pada proses kerjasama.
            Sintaksis :        plan (merencanakan pembelajaran)
                                    Do (melaksanakan pembelajaran)
                                    See (melakukan refleksi)

7.      KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK
Prinsip-prinsip:
a.       Peserta didik mencari tahu bukan diberi tahu
b.      Fokus pembelajaran pada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling dekat dengan kehidupan pesdik
c.       Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap.
d.      Sumber belajar tidak terbatas pada buku
e.       Pesdik bekerja secara mandiri maupun kelompok
f.       Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi peserta didik yang memeiliki perbedaan
g.      Kompetensi dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan terpisah
h.      Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dari hal yang konkret ke abstrak
i.        Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus bukan merupakan urutan kegiatan pelajaran, melainkan bentuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar guru dapat melakukan penyesuaian.
Langkah-langkah:
a.       Persiapan
b.      Menentukan tema dalam pembelajaran
c.       Penyusunan silabus
d.      Menyusun RPP
8.      MODEL PEMBELAJARAN PAKEM
PAKEM adalah akronim dari pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan. Prinsip-prinsip:
a.       Mengalami, peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional.
b.      Komunikasi, kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara peserta didik , dan antara pesdik dengan guru
c.       Interaksi, kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi arah.
d.      Refleksi, memungkinkan peserta didik untuk mengevaluasi apa yang telah dikerjakan.
Langkah-langkah
a.       Memahami sifat yang dimiliki anak
b.      Mengenak anak secara perorangan
c.       Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d.      Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
e.       Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f.       Memanfaatkkan lingkungan sebagai sumber belajar
g.      Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h.      Membedakan antara aksi fisik dan aktif mental
9.      MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
Prinsip-prinsip:
a.       Mengembangkan intelektual siswa melalui pembelajaran berpikir
b.      Interaksi dan kolaborasi antar teman melalui diskusi-diskusi
c.       Bertanya dan memberikan pertanyaan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa
d.      Perkembangan kognitif dengan memberikan rangsangan untuk terus membuat peserta didik berpikir kritis dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
e.       Kesempatan yang terbuka luas untuk mendapatkan sumber informasi dari segala hal.
Langkah-langkah:
a.       Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
b.      Menyajikan informasi
c.       Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
d.      Memberikan bimbingan
e.       Evaluasi
f.       Memberi penghargaan
10.  MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING
Prinsip-prinsip:
a.       Stimulus belajar
b.      Motivasi dan perhatian
c.       Respon yang dipelajari
d.      Penguatan
e.       Asosiasi
Langkah-langkah:
a.       Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
b.      Menyajikan informasi
c.       Membimbing kelompok
d.      Evaluasi
e.       Memberikan penghargaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar