16. Mualifah Khoirunnisa 210317316
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1.
MODEL PEMBELAJARAN KONTRUKTIVISME
Model ini menekankan pada pemahaman peserta didik yang diperoleh dari hasil
pengalamannya sendiri. Dengan model pembelajaran ini kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih bermakna meaningfull learning, karena peserta didik secara
individu dituntut untuk mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta yang
ditemukan dalam dirinya untuk membangun pengetahuan baru. Siswa dituntut aktiv
untuk membangun pengetahuannya sendiri, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator,
konselor, dan motivator. Dalam model ini terdapat 5 kegiatan pembelajaran yang
saling berkaitan, yaitu:
a. Active, yang dimaksud adalah peserta didik dituntut aktiv dalam kegiatan belajar
mengajar, juga dalam membangun pengetahuannya sendiri, dapat dilakukan dengan
metode active learning.
b. Constructive, yang dimaksud adalah setelah
kegaiatan pembelajaran berlangsung terdapat bangunan pengetahuan baru dalam
diri peserta didik (progres).
c. Cooperative, yang dimaksud adalah adanya kerja sama antara peserta didik dengan peserta
didik lainnya atau peserta didik dengan guru dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut, contohnya adanya diskusi.
d. Authentic, yang dimaksud adalah pengetahuan yang diperoleh peserta didik pada saat
pembelajaran berkaitan dengan pengalaman atau pengetahun peserta didik yang
telah dimiliki sebelumnya.
e. Intentional, artinya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru harus tau tujuan atau
target yang akan dicapai dalam satu kali kegiatan belajar mengajar.
Sintaksis: Apresepsi
= memberikan pengantar, Eksplorasi =
menggali informasi, Diskusi, Generalisasi.
2.
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Model pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah untuk mendapat
pengetahuan baru. Model ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan
pengetahuan yang fleksibel, ketrampilan pemecahan masalah yang efektif, belajar
mandiri, berpikir kritis, dan memiliki motivasi untuk belajar. Peserta didik
dituntut aktiv untuk menggali penyebab masalah dan solusinya secara kativ dan
mandiri lalu memunculkan masalah baru dengan sistematis. Guru berperan sebagai
fasilitator. Model pembelajaran ini bertujuan untuk mengarahkan peserta didik
pada materi yang akan dibahas.
Langkah-langkah:
a. Guru memberikan orientasi kepada siswa, dan menyediakan masalah yang akan
dibahas.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan mengorganisasikan tugas mereka
yang berkaitan dengan masalah yang diberikan guru.
c. Menyajikan hasil yang ditemukan siswa dari hasil diskusi tentang masalah
yang dihadapi.
d. Guru memberikan generalisasi terhadap materi sesungguhnya yang ingin guru
bahas pada pembelajaran saati itu.
3. MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
Model pembelajaran ini berawal dari psikologi kognitif yang menyatakan
bahwa sugesti (pikiran) sangat mempengaruhi tingkah lakunya termasuk
belajarnya. Apabila keadaan pikiran dalam keadaan bagus maka kegaitan belajar
akan berjalan lancar. Sehingga dalam model ini menekankan pada pembenatukan
lingkungan belajar dan kegiatan belajar yang menyenangkan dan terksesan alami
tanpa dibuat-buat. Tujuannya adalah untuk menggali kekuatan pikiran,
menumbuhkan motivasi belajar, mengembangkan bakat-bakat alamiah peserta didik,
dan menghadirkan interaksi belajar yang bermaknan dan menyenangkan.
Model ini menekankan fokus terhadap peserta
didik.
Sintaksis:
a. T, Tumbuhkan minat belajar pada diri peserta didik
b. A, Alami, kegiatan pembelajaran yang berlangsung merupakan suatu proses
yang alami tanpa dibuat-buat
c. N, Namai berguna untuk mengajarkan konsep, ketranpilan berpikir, dan
strategi belajar.
d. D, Demonstrasi, peserta didik diinta untuk mendemonstrasikan atau
memperagakan, atau menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupannya.
e. U, Ulangi atau menjelaskan kembali materi yang diperoleh ketika kegiatan
pembelajaran
f. R, Rayakan dengan memberikan pujian atau hadiah sebagai wujud apresiasi
terhadap pencapaian peserta didik dalam belajar.
4. MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
Model ini memberikan suguhan konteks pembelajaran yang nyata. Dengan
kepercayaan bahwa dengan melibatkan langsung materi yang diajarkan tidak akan
mudah dilupakan. Terdapat 7 komponen, yaitu: konstruktivisme, menemukan,
bertanya, masyarakat belajar, permodelan, refleksi dan penilaian yang
sebenarnya.
Metode yang dapat dilakukan dalam model ini adalah metode demonstrasi dan
bermain peran yang dilakukan di dalam kelas, sedangkan di luar kelas dapat
dilakuakn dengan melakukan kunjungan-kunjungan dan terlibat langsung dalam
masyarakat. CTL dapat disajikan dengan dibungkus masalah, juga bisa dengan
mengaikan dengan keadaan nyata di sekitar pesdik.
Sintaksis:
a. Anak diarahkan untuk bekerja sendiri, mengkonstruksi pengetahuannya sendiri
dengan ketrampilan barunya agar pembelajaran lebih bermakna.
b. Melaksanakan kegiatan inquiry
c. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya
d. Menciptakan masyarakat belajar
e. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran
f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan
g. Memberikan penilaian dengan sebenar-benarnya.
5. MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
Prinsip-prinsip:
a. Rumusan tujuan pembelajaran harus jelas
b. Penerimaan yang menyeluruh oleh peserta didik tentang tujuan belajar
c. Ketergantungan yang bersifat positif
d. Interaksi yang bersifat terbuka
e. Tanggung jawab individu
f. Kelompok bersifat heterogen
g. Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif
h. Tindak lanjut
i.
Kepuasan dalam belajar
Langkah-langkah:
a. Guru merancang rencana proses pembelajaran
b. Guru menyajikan informasi
c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok belajar
d. Memberi bimbingan kepada kelompok dalam belajar dan bekerja
e. Melakukan evaluasi
f. Memberikan penghargaan
6. MODEL PEMBELAJARAN LESSON STUDY
Merupakan upaya peningkatan proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara kolaboratif dan berkesinambungan
dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil
pembelajaran. Kolaboratif menitik beratkan pada proses kerjasama.
Sintaksis : plan (merencanakan pembelajaran)
Do
(melaksanakan
pembelajaran)
See
(melakukan
refleksi)
7.
KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK
Prinsip-prinsip:
a. Peserta didik mencari tahu bukan diberi tahu
b. Fokus pembelajaran pada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling
dekat dengan kehidupan pesdik
c. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang
berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap.
d. Sumber belajar tidak terbatas pada buku
e. Pesdik bekerja secara mandiri maupun kelompok
f. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat
mengakomodasi peserta didik yang memeiliki perbedaan
g. Kompetensi dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan
terpisah
h. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dari hal yang konkret
ke abstrak
i.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam
silabus bukan merupakan urutan kegiatan pelajaran, melainkan bentuk kegiatan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar guru dapat melakukan penyesuaian.
Langkah-langkah:
a. Persiapan
b. Menentukan tema dalam pembelajaran
c. Penyusunan silabus
d. Menyusun RPP
8. MODEL PEMBELAJARAN PAKEM
PAKEM adalah akronim dari pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan. Prinsip-prinsip:
a. Mengalami, peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
emosional.
b. Komunikasi, kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara
peserta didik , dan antara pesdik dengan guru
c. Interaksi, kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi
arah.
d. Refleksi, memungkinkan peserta didik untuk mengevaluasi apa yang telah
dikerjakan.
Langkah-langkah
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
b. Mengenak anak secara perorangan
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan
masalah
e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f. Memanfaatkkan lingkungan sebagai sumber belajar
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h. Membedakan antara aksi fisik dan aktif mental
9. MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
Prinsip-prinsip:
a. Mengembangkan intelektual siswa melalui pembelajaran berpikir
b. Interaksi dan kolaborasi antar teman melalui diskusi-diskusi
c. Bertanya dan memberikan pertanyaan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa
d. Perkembangan kognitif dengan memberikan rangsangan untuk terus membuat
peserta didik berpikir kritis dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
e. Kesempatan yang terbuka luas untuk mendapatkan sumber informasi dari segala
hal.
Langkah-langkah:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
b. Menyajikan informasi
c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
d. Memberikan bimbingan
e. Evaluasi
f. Memberi penghargaan
10. MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING
Prinsip-prinsip:
a. Stimulus belajar
b. Motivasi dan perhatian
c. Respon yang dipelajari
d. Penguatan
e. Asosiasi
Langkah-langkah:
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
b. Menyajikan informasi
c. Membimbing kelompok
d. Evaluasi
e. Memberikan penghargaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar