Gaya Belajar Dalam
Pembelajaran
Makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah
“Strategi Belajar Mengajar”
Dosen
Pembimbing:
Kharisul Wathonai
,M. Pd.1
Disusun oleh:
KELOMPOK 10/PAI J :
Ahmad Thoriq
Ridho 210317325
Yoyok Hadi
Yatmoko
210317328
Mualifah
Khoirunnisa
210317316
PAI. J
Pendidikan Agama Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
2018

BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang selama masa hidupnya mengalami
perkembangan, sehingga selama hidup pula manusia membutuhkan belajar. Perbedaan
karakteristik, kebutuhan, kebiasaan yang berbeda pada tiap manusia memungkinkan
manusia memiliki gaya belajar yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan gaya
belajar tersebut dipengaruhi oleh kemampuan kognitif, keadaan social,
kebiasaan, dan banyak hal lainnya yang membentuk gaya belajar dalam diri
seseorang.
Gaya belajar adalah cara yang paling disukai seseorang untuk
belajar. Gaya belajar berkaitan dengan kemampuan memahami materi, kecepatan dan
ketepatan dalam menerima informasi, dan pengaplikasian hasil belajar ke dalam
perilakusehari-hari. Dalam Quantum
Learning dijelaskan 3 gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, audio, dan
kinestetik. Sesungguhnya manusia memiliki ketiga gaya belajar tersebut dalam
dirinya, namun terdapat satu kecenderungan gaya belajar tertentu yang lebih
mendominasi dalam diri seseorang.
Gaya belajar berbeda yang dimiliki tiap orang tersebut memberi
pengaruh terhadap hasil belajr tiap siswa. Banyak guru yang memberikan
pengajaran tanpa memperhatikan perbedaan gaya belajar yang dimiliki peserta
didiknya, sehingga hasil belajar yang didapat peserta didik kurang maksimal.
Seorang guru diharapkan mampu memberikan pengajaran sesui dengan gaya belajar
siswa, menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan gaya belajar
siswa agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Di sini membahas tentang gaya belajar
dalam pembelajaran. Yang perlu kita ketahui agar menjadi bekal kemampuan
paedagogik para calon guru. Sehingga dalam mengajar kelak, guru mampu
menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan gaya belajar
peserta didik, untuk mendapat hasil pembelajaran yang maksimal.
![]() |
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
Hakikat Belajar Mengajar dalam Pembelajaran?
2.
Apa Saja
Gaya Belajar?
3.
Bagaimana
Implementasi Gaya Belajar Terhadap Pembelajaran?
C.
TUJUAN
PEMBAHASAN
1.
Untuk Mengetahui
Hakikat Belajar Mengajar dalam Pembelajaran.
2.
Untuk Mengetahui
Gaya Belajar.
3.
Untuk Mengetahui
Implementasi Gaya Belajar Terhadap Pembelajaran.

PEMBAHASAN
1.
HAKIKAT
BELAJAR MENGAJAR
a.
Pengertian
belajar mengajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
Menurut Witherington belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang
baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Dari
kedua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan.[1]
Menurut Oemar Hamalik mengajar adalah
menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik disekolah. Sedangkan menurut kaum
konstruktivis mengajar merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa
membangun sendiri pegetahuannya. Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik
untuk membantu peserta didik menghadapi masalah yang terdapat pada kehidupan
sehari-hari.[2]
b.
Hakikat
belajar mengajar
Sesungguhnya belajar adalah ciri khas manusia
sehingga manusia dapat dibedakan dengan binatang. Belajar terjadi antara dua
individu dan lingkungan, baik lingkunga fisik maupun lingkungan sosial.
Lingkungan fisik adalah buku, alat peraga, dan alam sekitar. Adapun lingkungan
pembelajaran adalah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar.

Apabila hakikat belajar adalah perubahan,
hakikat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru.
Agar proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dibutuhkan
metode atau strategi mengajar yang tepat, sesuai dengan kapasitas siswa.[3]
2.
GAYA
BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
a.
Pengertian
gaya belajar
Gaya belajar merupakan bentuk dan cara belajar siswa yang paling disukai
yang akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, karna setiap individu
mempunyai kegemaran dan keunikan sendiri-sendiri yang tidak akan sama dengan
individu lain. Secara umum gaya belajar adalah caya yang lebih kita sukai dan
membuat kita nyaman dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti
suatu informasi.[4]
Gaya belajar menjadi cara belajar yang paling disukai dan paling
efektif yang dapat dilakukan seseorang untuk menerima informasi baru. Proses
penerimaan informasi baru dapat dilakukan dengan gaya belajar yang berbeda-beda
tiap individu. Karena kunikan dan perbedaan manusia tersebut, pemahaman materi
tidak dapat dipaksakan untuk sama, karena gaya belajar seseorang memepengaruhi
kemampuan pemahamannya terhadap materi yang disampaikan. Sehingga belajar yang
efektif adalah belajar dengan gaya yang sesuai dengan minat kita.
Perbedaan gaya belajar yang dimiliki tiap individ dipengaruhi oleh
banyak factor, diantaranya: factor social, kebiasaan, kemampuan kognitif, dan
budaya. faktor tersebut memberikan pengaruh bagaimana seseorang dapat menerima
informasi dengan tepat, memahami materi dengan cepat, dan mengingat sesuatu
dengan tepat. Yang pada akhirnya memberi pengaruh pada hasil belajar yang
dicapai.
Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai
pembelajar. Umumnya, dinggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variable
kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio
cultural, dan pengalaman pendidikan.[5]
b.
Jenis
gaya belajar dan ciri
Dalam Quantum Learning
dikemukakan 3 gaya belajar, yaitu: visual, audio, dan kinestetik. Ketiga gaya
belajar tersebut secara keseluruhan ada pada tiap individu, namun setiap
individu memiliki kecenderungan terhadap salah satu gaya saja yang dianggap
paling efektif. Gaya belajar dianggap efektif apabila mempermudah seseorang
dalam berpikir, memproses informasi, dan memahami sesuatu.
Gaya belajar tipe visual adalah adalah gaya belajar dimana siswa
cenderung belajar melalui apa yag mereka lihat. Bagi siswa yang mempunyai
pengllihatan (mata). Anak yang mempunyai gaya belajar visual, harus memiliki
bahasa tubuh dan ekspresi wajah gurunya secara langsung. Gaya belajar tipe
auditorial adalah gaya belajar dimana siswa cenderung belajar melaui apa yang
mereka dengar. Mereka menikmati saat-saat mengdengarkan apa yang disamapaikan
orang lain. Gaya belajar tipa kinestetik adalah gaya belajar dimana siswa
cenderung belajar melalui gerak dan sentuuhan. Individu yang memiliki
kecenderungan gaya belajar kinestetik akan belajar lebih baik apabila terlibat
secara fisik dalam kegiatan langsung.[6]
Kecenderungan anak dalam belajar menandai gaya belajar yang tepat
dan sering dilakukan tanpa disadari. Misalnya anak yang ketika belajar suka
memberi garis dengan spidol berwarna-warni menunjukkan anak dengan gaya belajar
visual. Sedangkan anak dengan gaya belajar audio sering belajar dengan diiringi
music, atau menggabungkan materi yang dihafal dengan irama-irama lagu. Dan anak
dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih banyak gerak, mereka leih suka
praktek dari pada mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku.
Gaya
belajar seseorang perlu diketahui untuk mempermudah proses belajar. Selain
beberapa hal yang telah dikemukakan di atas tentang gaya belajar visual, audio,
dan kinestetik, untuk lebih mengenali gaya belajar yang dominan dalam diri
kita, mungkin kita dapat mencocokkannya dengan beberapa ciri-ciri gaya belajar
visual, audio, dan kinestetik, sebagaimana tertulis dalam buku Quantum
Learning, sebagai berikut:
Orang-orang Visual
·
Rapi
dan teratur
·
Berbicara
dengan cepat
·
Perencana
dan pengatur jangka panjang yang baik
·
Teliti
terhadap detail
·
Mementingkan
penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
·
Pengeja
yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
·
Mengingat
apa yang dilihat, daripada yang didengar
·
Menginat
dengan asosiasi visual
·
Biasanya
tidak terganggu oleh keributan
·
Mempunyai
masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali
minta bantuan orang untuk mengulanginya
·
Pembaca
cepat dan tekun
·
Lebih
suka membaca daripada dibacakan
·
Membutuhkan
pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara
mentalmerasa pasti tentang suatu masalah atau proyek
·
Mencoret-coret
tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
·
Lupa
menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
·
Sering
menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak
·
Lebih
suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
·
Lebih
suka seni daripada music
·
Sering
kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
·
Kadang-kadang
kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan
Orang-orang Auditorial
·
Berbicara
pada diri sendiri saat bekerja
·
Mudah
terganggu oleh keributan
·
Menggerakkan
bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
·
Senang
membaca dengan keras dan mendengarkan
·
Dapat
mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara
·
Merasa
kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
·
Berbicara
dalam irama yang terpola
·
Biasanya
pembicaya yang fasih
·
Lebih
suka music daripada seni
·
Belajar
dengan mendengarkan dan mengigat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
·
Suka
berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
·
Mempunyai
masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong
bagian-bagian hingga sesuai datu sama lain
·
Lebih
pandai mengeja dnegan keras daripada menuliskannya
·
Lebih
suka gurauan lisan daripada membaca komik
Orang-orang Kinestetik
·
Berbicara
dengan perlahan
·
Menanggapi
perhatian fisik
·
Menyentuh
orang untuk mendapatkan perhatian mereka
·
Berdiri
dekat ketika berbicara dengan orang
·
Selalu
berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
·
Mempunyai
perkembangan awal otot-otot yang besar
·
Belajar
memalui memanipulasi dan praktik
·
Menghafal
dengan cara berjalan dan melihat
·
Menggunakan
jari sebagai penunjuk ketika membaca
·
Banyak
menggunakan isyarat tubuh
·
Tidak
dapat duduk diam untuk waktu lama
·
Tidak
dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di
tempat itu
·
Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi
·
Menyukai
buku-buku yang berorientasi pada plot- mereka mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca
·
Kemungkinan
tulisannya jelek
·
Ingin
melakukan segala sesuatu
·
Menyukai
permainan yang mneyibukkan[7]
Dari beberapa ciri di atas dapat digunakan guru untuk mengetahui
gaya belajar siswanya, yang nantinya guru dapat menyesuikan metode mengajarnya
dengan gaya belajar yang sesui dengan siswa.
Mengajar bukanlah hal sekedar menyampaikan materi ajar. Mengjar
membutuhkan metode. Tentu saja metode mengajar harus kreatif sehingga ilmu yng
disampaikan dapat di terima dengan baik oleh siswa.[8]
Kesesuaian antara metode mengajar guru dan gaya belajar anak dapat
memberi pengaruh terhadap kesuksesan anak dalam belajar. Apabila metode yang
digunakan guru sesuai dengan gaya belajar anak, maka proses belajar mnegajar
akan berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang baik pula.
Gaya belajar anda adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika anda
menyadari bagaimana anda dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, anda
dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya anda
sendiri.[9]
Gaya belajar memberi cara berkomunikasi dan berinteraksi antara
guru dengan murid, sehingga terwujud suasana belajar yang baik. Dengan
mengetahui gaya belajar yang tepat pada diri sendiri membuat proses transfer
ilmu pengetahuan dari guru ke murid.
3.
HUBUNGAN
GAYA BELAJAR DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang digunakan
guru menjadi penentu dalam mendukung mudahnya peserta didik menerima materi
baru. Media pembelajaran yang disesaikan dengan gaya belajar peserta didik,
membantu pendidik memudahkan transfer ilmu pengetahuan, juga memudahkan peserta
didik memahami materi yang diberikan pendidik. Sama dengan jenis gaya belajar,
yaitu visual, auditorial, dan kinestetik, metode pembelajaran juga dibagi
menjadi: media visual, media audio , dan media audio visual.
a.
Media
Visual
Media Visual
adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra pengelihatan.
Media Visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan dan media yang
dapat diproyeksikan.
b.
Media
Audio
Media audio
adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk audif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan
para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
c.
Media
Audio Visual
Media ini
merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar
.[10]
Misalnya,
penggunaan media gamar atau foto untuk pembelajaran anak dengan gaya belajar
visual. Menggunakan media pembelajaran ceramah untuk anak dengan gaya belajar
audio. Dan untuk anak kinestetik bisa menggunakan media pembelajaran audio
visual yang dilengkapi dengan permainan atau praktek.

PENUTUP
1.
KESIMPULAN
a.
Pengertian
belajar mengajar
belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan.
mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik untuk
membantu peserta didik menghadapi masalah yang terdapat pada kehidupan
sehari-hari.
b.
Hakikat
belajar mengajar
hakikat belajar adalah perubahan, hakikat belajar mengajar adalah proses
pengaturan yang dilakukan oleh guru. Agar proses belajar mengajar sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, dibutuhkan metode atau strategi mengajar yang tepat,
sesuai dengan kapasitas siswa.
c.
Pengertian
gaya belajar
Gaya belajar
merupakan bentuk dan cara belajar siswa yang paling disukai yang akan berbeda
antara yang satu dengan yang lain, karna setiap individu mempunyai kegemaran
dan keunikan sendiri-sendiri yang tidak akan sama dengan individu lain.
d.
Jenis
gaya belajar dan ciri
Dalam
Quantum Learning dikemukakan 3 gaya
belajar, yaitu: visual, audio, dan kinestetik. Ketiga gaya belajar tersebut
secara keseluruhan ada pada tiap individu, namun setiap individu memiliki
kecenderungan terhadap salah satu gaya saja yang dianggap paling efektif.
e.
Hubungan
gaya belajar dengan media pembelajaran
Media
pembelajaran yang digunakan guru menjadi penentu dalam mendukung mudahnya
peserta didik menerima materi baru. Media pembelajaran yang disesaikan dengan
gaya belajar peserta didik, membantu pendidik memudahkan transfer ilmu
pengetahuan, juga memudahkan peserta didik memahami materi yang diberikan
pendidik. Sama dengan jenis gaya belajar, yaitu visual, auditorial, dan
kinestetik
![]() |
2.
SARAN
Dengan adanya Makalah ini semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang arti sebuah gaya belajar. Yang
dapat diterapkan di dalam kehidupan kita
dalam dunia pendidikan. Yang bertujuan untuk mengetahui serta menerapkan gaya
belajar terhadap setiap peserta didik agar tercapainya tujuan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Chania, Yen, M Haviz, and Dewi Sasmita, ‘Hubungan Gaya
Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2
Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar’, Jurnal of Sainstek, 8(1) (2016),
77–84
Setianingrun, Murni, ‘Pengguaan Variasi Media Ajar Terhadap 3
Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang’, Jurnal Pendidikan Dan
Pengajaran Bahasa Jepang, vol.2 (1) (2017), 1–8
Bobbi Deporter, Mike Hernacki, Quantum
Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan, Terjemahan oleh
Alwiyah Abdurrahman, Bandung, Kaifa, 2003.
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar,
Bandung, Pustaka Setia, 2011.
[3] Hamdani, Strategi Belajar Mengajar,
Bandung, Pustaka Setia, 2011, hal 17.
[4] Yen Chania, M Haviz, and Dewi Sasmita, ‘Hubungan Gaya
Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2
Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar’, Jurnal
of Sainstek, 8(1) (2016), 77–84.
[7]
Bobbi Deporter,
Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan,
Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman,Bandung, Kaifa, 2003, hal 116-120
[8] Murni Setianingrun, ‘Pengguaan Variasi Media Ajar
Terhadap 3 Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang’, Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Bahasa
Jepang, vol.2 (1) (2017), 1–8 (p. 2).
[9]
Bobbi Deporter,
Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan,
Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman,Bandung, Kaifa, 2003, hal 110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar