Selasa, 26 Februari 2019

SBM "GAYA BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN"


Gaya Belajar Dalam Pembelajaran
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pembimbing:
Kharisul Wathonai ,M. Pd.1

Disusun oleh:
KELOMPOK 10/PAI J :
Ahmad Thoriq Ridho                              210317325
                                 Yoyok Hadi Yatmoko                                  210317328
                                 Mualifah Khoirunnisa                                 210317316

PAI. J
Pendidikan Agama Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
2018




















 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang selama masa hidupnya mengalami perkembangan, sehingga selama hidup pula manusia membutuhkan belajar. Perbedaan karakteristik, kebutuhan, kebiasaan yang berbeda pada tiap manusia memungkinkan manusia memiliki gaya belajar yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan gaya belajar tersebut dipengaruhi oleh kemampuan kognitif, keadaan social, kebiasaan, dan banyak hal lainnya yang membentuk gaya belajar dalam diri seseorang.
Gaya belajar adalah cara yang paling disukai seseorang untuk belajar. Gaya belajar berkaitan dengan kemampuan memahami materi, kecepatan dan ketepatan dalam menerima informasi, dan pengaplikasian hasil belajar ke dalam perilakusehari-hari.  Dalam Quantum Learning dijelaskan 3 gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, audio, dan kinestetik. Sesungguhnya manusia memiliki ketiga gaya belajar tersebut dalam dirinya, namun terdapat satu kecenderungan gaya belajar tertentu yang lebih mendominasi dalam diri seseorang.
Gaya belajar berbeda yang dimiliki tiap orang tersebut memberi pengaruh terhadap hasil belajr tiap siswa. Banyak guru yang memberikan pengajaran tanpa memperhatikan perbedaan gaya belajar yang dimiliki peserta didiknya, sehingga hasil belajar yang didapat peserta didik kurang maksimal. Seorang guru diharapkan mampu memberikan pengajaran sesui dengan gaya belajar siswa, menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan gaya belajar siswa agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
      Di sini membahas tentang gaya belajar dalam pembelajaran. Yang perlu kita ketahui agar menjadi bekal kemampuan paedagogik para calon guru. Sehingga dalam mengajar kelak, guru mampu menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan gaya belajar peserta didik, untuk mendapat hasil pembelajaran yang maksimal. 
Text Box: 1
 

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana Hakikat Belajar Mengajar dalam Pembelajaran?
2.      Apa Saja Gaya Belajar?
3.      Bagaimana Implementasi Gaya Belajar Terhadap Pembelajaran?
C.     TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk Mengetahui Hakikat Belajar Mengajar dalam Pembelajaran.
2.      Untuk Mengetahui Gaya Belajar.
3.      Untuk Mengetahui Implementasi Gaya Belajar Terhadap Pembelajaran.























BAB II
PEMBAHASAN
1.      HAKIKAT BELAJAR MENGAJAR
a.       Pengertian belajar mengajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
Menurut Witherington belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Dari kedua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan.[1]
Menurut Oemar Hamalik mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik disekolah. Sedangkan menurut kaum konstruktivis mengajar merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pegetahuannya. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik untuk membantu peserta didik menghadapi masalah yang terdapat pada kehidupan sehari-hari.[2]

b.      Hakikat belajar mengajar
Sesungguhnya belajar adalah ciri khas manusia sehingga manusia dapat dibedakan dengan binatang. Belajar terjadi antara dua individu dan lingkungan, baik lingkunga fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah buku, alat peraga, dan alam sekitar. Adapun lingkungan pembelajaran adalah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar.
Text Box: 3Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya merupakan suatu proses, yaitu proses mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya, mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar.
Apabila hakikat belajar adalah perubahan, hakikat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru. Agar proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dibutuhkan metode atau strategi mengajar yang tepat, sesuai dengan kapasitas siswa.[3]


2.      GAYA BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
a.       Pengertian gaya belajar
Gaya belajar merupakan bentuk dan cara belajar siswa yang paling disukai yang akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, karna setiap individu mempunyai kegemaran dan keunikan sendiri-sendiri yang tidak akan sama dengan individu lain. Secara umum gaya belajar adalah caya yang lebih kita sukai dan membuat kita nyaman dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi.[4]
Gaya belajar menjadi cara belajar yang paling disukai dan paling efektif yang dapat dilakukan seseorang untuk menerima informasi baru. Proses penerimaan informasi baru dapat dilakukan dengan gaya belajar yang berbeda-beda tiap individu. Karena kunikan dan perbedaan manusia tersebut, pemahaman materi tidak dapat dipaksakan untuk sama, karena gaya belajar seseorang memepengaruhi kemampuan pemahamannya terhadap materi yang disampaikan. Sehingga belajar yang efektif adalah belajar dengan gaya yang sesuai dengan minat kita.
Perbedaan gaya belajar yang dimiliki tiap individ dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya: factor social, kebiasaan, kemampuan kognitif, dan budaya. faktor tersebut memberikan pengaruh bagaimana seseorang dapat menerima informasi dengan tepat, memahami materi dengan cepat, dan mengingat sesuatu dengan tepat. Yang pada akhirnya memberi pengaruh pada hasil belajar yang dicapai.
Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar. Umumnya, dinggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variable kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan.[5]
b.      Jenis gaya belajar dan ciri
Dalam Quantum  Learning dikemukakan 3 gaya belajar, yaitu: visual, audio, dan kinestetik. Ketiga gaya belajar tersebut secara keseluruhan ada pada tiap individu, namun setiap individu memiliki kecenderungan terhadap salah satu gaya saja yang dianggap paling efektif. Gaya belajar dianggap efektif apabila mempermudah seseorang dalam berpikir, memproses informasi, dan memahami sesuatu.
Gaya belajar tipe visual adalah adalah gaya belajar dimana siswa cenderung belajar melalui apa yag mereka lihat. Bagi siswa yang mempunyai pengllihatan (mata). Anak yang mempunyai gaya belajar visual, harus memiliki bahasa tubuh dan ekspresi wajah gurunya secara langsung. Gaya belajar tipe auditorial adalah gaya belajar dimana siswa cenderung belajar melaui apa yang mereka dengar. Mereka menikmati saat-saat mengdengarkan apa yang disamapaikan orang lain. Gaya belajar tipa kinestetik adalah gaya belajar dimana siswa cenderung belajar melalui gerak dan sentuuhan. Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik akan belajar lebih baik apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung.[6]
Kecenderungan anak dalam belajar menandai gaya belajar yang tepat dan sering dilakukan tanpa disadari. Misalnya anak yang ketika belajar suka memberi garis dengan spidol berwarna-warni menunjukkan anak dengan gaya belajar visual. Sedangkan anak dengan gaya belajar audio sering belajar dengan diiringi music, atau menggabungkan materi yang dihafal dengan irama-irama lagu. Dan anak dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih banyak gerak, mereka leih suka praktek dari pada mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku.
Gaya belajar seseorang perlu diketahui untuk mempermudah proses belajar. Selain beberapa hal yang telah dikemukakan di atas tentang gaya belajar visual, audio, dan kinestetik, untuk lebih mengenali gaya belajar yang dominan dalam diri kita, mungkin kita dapat mencocokkannya dengan beberapa ciri-ciri gaya belajar visual, audio, dan kinestetik, sebagaimana tertulis dalam buku Quantum Learning, sebagai berikut:
Orang-orang Visual
·         Rapi dan teratur
·         Berbicara dengan cepat
·         Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
·         Teliti terhadap detail
·         Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
·         Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
·         Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar
·         Menginat dengan asosiasi visual
·         Biasanya tidak terganggu oleh keributan
·         Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya
·         Pembaca cepat dan tekun
·         Lebih suka membaca daripada dibacakan
·         Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mentalmerasa pasti tentang suatu masalah atau proyek
·         Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
·         Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
·         Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak
·         Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
·         Lebih suka seni daripada music
·         Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
·         Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan

Orang-orang Auditorial
·         Berbicara pada diri sendiri saat bekerja
·         Mudah terganggu oleh keributan
·         Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
·         Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
·         Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara
·         Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
·         Berbicara dalam irama yang terpola
·         Biasanya pembicaya yang fasih
·         Lebih suka music daripada seni
·         Belajar dengan mendengarkan dan mengigat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
·         Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
·         Mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai datu sama lain
·         Lebih pandai mengeja dnegan keras daripada menuliskannya
·         Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
Orang-orang Kinestetik
·         Berbicara dengan perlahan
·         Menanggapi perhatian fisik
·         Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
·         Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
·         Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
·         Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
·         Belajar memalui memanipulasi dan praktik
·         Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
·         Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
·         Banyak menggunakan isyarat tubuh
·         Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
·         Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu
·         Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
·         Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot- mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
·         Kemungkinan tulisannya jelek
·         Ingin melakukan segala sesuatu
·         Menyukai permainan yang mneyibukkan[7]
Dari beberapa ciri di atas dapat digunakan guru untuk mengetahui gaya belajar siswanya, yang nantinya guru dapat menyesuikan metode mengajarnya dengan gaya belajar yang sesui dengan siswa.
Mengajar bukanlah hal sekedar menyampaikan materi ajar. Mengjar membutuhkan metode. Tentu saja metode mengajar harus kreatif sehingga ilmu yng disampaikan dapat di terima dengan baik oleh siswa.[8]
Kesesuaian antara metode mengajar guru dan gaya belajar anak dapat memberi pengaruh terhadap kesuksesan anak dalam belajar. Apabila metode yang digunakan guru sesuai dengan gaya belajar anak, maka proses belajar mnegajar akan berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang baik pula.
Gaya belajar anda adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika anda menyadari bagaimana anda dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, anda dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya anda sendiri.[9]
Gaya belajar memberi cara berkomunikasi dan berinteraksi antara guru dengan murid, sehingga terwujud suasana belajar yang baik. Dengan mengetahui gaya belajar yang tepat pada diri sendiri membuat proses transfer ilmu pengetahuan dari guru ke murid.
3.      HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang digunakan guru menjadi penentu dalam mendukung mudahnya peserta didik menerima materi baru. Media pembelajaran yang disesaikan dengan gaya belajar peserta didik, membantu pendidik memudahkan transfer ilmu pengetahuan, juga memudahkan peserta didik memahami materi yang diberikan pendidik. Sama dengan jenis gaya belajar, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik, metode pembelajaran juga dibagi menjadi: media visual, media audio , dan media audio visual.
a.       Media Visual
Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra pengelihatan. Media Visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan dan media yang dapat diproyeksikan.
b.      Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk audif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
c.       Media Audio Visual
Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar .[10]

Misalnya, penggunaan media gamar atau foto untuk pembelajaran anak dengan gaya belajar visual. Menggunakan media pembelajaran ceramah untuk anak dengan gaya belajar audio. Dan untuk anak kinestetik bisa menggunakan media pembelajaran audio visual yang dilengkapi dengan permainan atau praktek.




BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
a.       Pengertian belajar mengajar
belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan.
mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik untuk membantu peserta didik menghadapi masalah yang terdapat pada kehidupan sehari-hari.
b.      Hakikat belajar mengajar
hakikat belajar adalah perubahan, hakikat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru. Agar proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dibutuhkan metode atau strategi mengajar yang tepat, sesuai dengan kapasitas siswa.
c.       Pengertian gaya belajar
Gaya belajar merupakan bentuk dan cara belajar siswa yang paling disukai yang akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, karna setiap individu mempunyai kegemaran dan keunikan sendiri-sendiri yang tidak akan sama dengan individu lain.
d.      Jenis gaya belajar dan ciri
Dalam Quantum  Learning dikemukakan 3 gaya belajar, yaitu: visual, audio, dan kinestetik. Ketiga gaya belajar tersebut secara keseluruhan ada pada tiap individu, namun setiap individu memiliki kecenderungan terhadap salah satu gaya saja yang dianggap paling efektif.
e.       Hubungan gaya belajar dengan media pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan guru menjadi penentu dalam mendukung mudahnya peserta didik menerima materi baru. Media pembelajaran yang disesaikan dengan gaya belajar peserta didik, membantu pendidik memudahkan transfer ilmu pengetahuan, juga memudahkan peserta didik memahami materi yang diberikan pendidik. Sama dengan jenis gaya belajar, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik

Text Box: 10
 

2.      SARAN
Dengan adanya Makalah ini semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan  kita tentang arti sebuah gaya belajar. Yang dapat diterapkan di dalam kehidupan  kita dalam dunia pendidikan. Yang bertujuan untuk mengetahui serta menerapkan gaya belajar terhadap setiap peserta didik agar tercapainya tujuan pendidikan.

























DAFTAR PUSTAKA
Chania, Yen, M Haviz, and Dewi Sasmita, ‘Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar’, Jurnal of Sainstek, 8(1) (2016), 77–84
Setianingrun, Murni, ‘Pengguaan Variasi Media Ajar Terhadap 3 Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang’, Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Bahasa Jepang, vol.2 (1) (2017), 1–8
Bobbi Deporter, Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan, Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman, Bandung, Kaifa, 2003.
 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setia, 2011.
http://digilib. Uinsby.ac.id/8712/5/bab2.pdf


[1] Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setia, 2011, hal 20.
[2] http://digilib. Uinsby.ac.id/8712/5/bab 2.pdf
[3] Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setia, 2011, hal 17.
[4] Yen Chania, M Haviz, and Dewi Sasmita, ‘Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar’, Jurnal of Sainstek, 8(1) (2016), 77–84.
[5] Chania, Haviz, and Sasmita, p. 2.
[6] Chania, Haviz, and Sasmita, p. 79.
[7] Bobbi Deporter, Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan, Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman,Bandung, Kaifa, 2003, hal 116-120
[8] Murni Setianingrun, ‘Pengguaan Variasi Media Ajar Terhadap 3 Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang’, Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Bahasa Jepang, vol.2 (1) (2017), 1–8 (p. 2).
[9] Bobbi Deporter, Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan, Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman,Bandung, Kaifa, 2003, hal 110
[10] Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setia, 2011, hlm.248-249

Tidak ada komentar:

Posting Komentar