Minggu, 14 Mei 2017

LAPRAK UJI 4 RASA DASAR

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Acara
Penentuan Empat Rasa Dasar
B.    Hari/Tanggal
Rabu 12 Oktober 2016
C.   Tujuan
1.    Mampu menghitung jumlah bahan untuk membuat suatu larutan dengan konsentrasi tertentu
2.    Mampu menyiapkan dan membuat bahan larut garam, gula, asam sitrat dan kopi dengan konsentrasi tertentu
3.    Untuk mengetahui sensitivitas pribadi terhadap empat rasa dasar : asin, manis, asam dan pahit
















BAB II
METODE PERCOBAAN
A.    Alat dan Bahan
1.    Garam dapur                    13 gram
2.    Gula pasir                          34 gram
3.    Asam sitrat                        16,8 gram
4.    Kopi                                   9,5 gram
5.    Aquades                            1434,9 ml
6.    Gelas beker                      1 buah
7.    Gelas kecil                                    16 buah
8.    Baki                                   4 buah
9.    Alat pengaduk                   1 buah            
10.  Label                                 16 buah
11.  Gelas ukur                        1 buah
B.    Cara Kerja
Mempersiapakan alat dan bahan
Menghitung konsentrasi larutan
·         Garam dapur 0%, 1%, 4%, 8%
·         Gula pasir 1%, 2%, 8%, 15%
·         Asam sitrat 0.2%, 0.4%, 4%, 12%
·         Kopi 0.1%, 1.5%, 2%, 5%
Memberi kode untuk tiap jenis konsentrasi larutan
Menghidangkan 16 seri sampel dalam gelas berbeda
Meletakkan gelas diatas baki sesuai dengan urutan besar konsentrasi dari konsentrasi terendah ke konsentrasi paling tinggi
Meletakkan formulir uji cita rasa dan air untuk kumur diatas baki
Melakukan uji cita rasa dengan menggunakan formulir uji cita rasa yang sudah disediakan

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Table hasil uji besar konsentrasi
RASA
A
B
C
D
pahit
2 %
1,5%
1 %
5%
manis
1%
8%
15%
2%
asam
4%
0,2%
0,4%
12%
Asin
4%
0%
8%
1%

B.    Pembahasan
Threshold atau ambang rangsangan adalah konsentrasi terkecil dari suatu rangsangan yang mulai dapat menimbulkan kesan. Ambang rangsangan terdiri dari ambang mutlak (absolute threshold), ambang pengenalan (recognition threshold), ambang perbedaan (difference threshold) dan ambang batas (terminal threshold) (Ratnaningsih Nani, 2010). Di bawah threshold level, berbagai senyawa rasa masih dapat mempengaruhi persepsi rasa secara keseluruhan, yang dikenal sebagai pengaruh subthreshold level.
Pada praktikum kali ini panelis diminta untuk mencoba larutan garam 0%, 1%, 4% dan 8% masing-masing dengan 100 ml aquades. Larutan gula sebsar 1%, 2%,8% dan 15% dengan 100 ml aquades. Larutan asam sitrat sebesar 0.2%, 0.4%, 4% dan 12% dalam dengan aquades 100 ml tiap konsentrasi. Dan larutan kopi sebesar 0.1%, 1.5%, 2%, dan 5% dengan 100 ml aquades. Yang di ukur menggunakan gelas ukur.  Tiap larutan diletakkan dalam gelas yang diberi kode tertentu menggunakan label. Kode tersebut menjadi penanda perbedaan konsentrasi antar larutan. Yang kemudian diletakkan diatas baki dengan rapi.  Selanjutnya panelis diminta untuk menentukan besar konsentrasi terlarut pada tiap gelas. Setelah dilakukan uji pada satu konsentrasi larutan panelis diharapkan untuk menetralkan indra pengecap dengan berkumur menggunakan air. Dari uji didapatkan hasil besar konsentrasi dan bahan terlarut pada tiap kode gelas.
Rasa pahit oleh larutan kopi disebabkan oleh kandungan kafein pada kopi. Rasa pahit disebabkan Alkaloid – Alkaloid (Zahra Fatimah, 2006).  Didapatkan hasil bahwa gelas dengan kode D memiliki rasa paling pahit, selanjutnya gelas dengan kode A, selanjutnya gelas dengan kode B, dan terakhir gelas dengan kode C. Masing-masing gelas mengandung kopi sebesar :
Konsentrasi larutan sebesar 2% mengandung kopi sebesar 2 gram dan aquades 98 ml

  2
               × 100 ml = 2 gram
100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100-2= 98 ml
Konsentrasi larutan sebesar 1.5% mengandung kopi sebesar 1,5 gram dan aquades 98.5 ml
            1.5
       × 100 ml =  1,5 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 1,5 = 98.5 ml
Konsentrasi larutan sebesar 1% mengandung kopi sebesar 1 gram dan aquades 99 ml
  1
       × 100 ml = 1 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100 ml – 1 = 99 ml
Konsentrasi larutan sebesar 5% mengandung kopi sebesar 5 gram dan aquades 95 ml
            5
       × 100 ml = 5 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100 ml – 5 = 95 ml
            Larutan selanjutnya adalah larutan manis yang berasal dari gula. Rasa manis disesbabkan oleh senyawa organik alifatik yang mengandung gugus hidroksil (OH), beberapa Asam Amino, Aldehid dan Gliserol (Zahra Fatimah, 2006). Dari beberapa gelas dengan kode diketahui bahwa gelas yang paling manis memiliki kode C, selanjutnya adalah gelas dengan kode B, selanjutnya gelas dengan kode D dan yang terakhir atau kurang manis adalah gelas dengan kode A. Dari beberapa gelas dengan kode diketahui jumlah gula terlarut sebagai berikut :
Larutan dengan konsentrasi 1% mengandung gula 1 gram dan aquades 99 ml
1
       × 100 ml = 1 gram
            100
Dan aquades sebanyak 100 ml- 1 = 99 ml
Larutan dengan konsentrasi 8% mengandung gula 8 gram dan aquades 92 ml
8
       × 100 ml = 8 gram
            100
Dan aquades sebanyak 100 ml – 8 = 92 ml
Larutan dengan konsentrasi 15% mengandung gula 15 gram dan aquades 85 ml
15
       × 100 ml = 15 gram
            100
Dan aquades sebanyak 100ml – 15 = 85ml
Larutan dengan konsentrasi 2% mengandung gula 2 gram dan aquades 98ml
  2
       × 100 ml = 10
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 2 = 98 ml
            Pada larutan asam bahan yang digunakan adalah asam sitrat. Rasa asam disebabkan oleh donor proton. Intensitas rasa asam tergantung pada ion H+ yang dihasilakn dari hidrolisi asam (Zahra Fatimah, 2006). Dari hasil uji diketahui bahwa rasa asam paling pekat adalah pada gelas yang mengandung asam sitrat paling banyak yaitu gelas dengan kode D, disusul setelahnya gelas dengan kode A, selanjutnya gelas dengan kode C, dan terakhir larutan yang kurang asam adalah gelas B.  Hasil tersebut didapat dari perhitungan sebagai berikut:
Larutan dengan konsentrasi 4% mengandung asam sitrat sebesar 4 gram dan aquades 96ml
4
       × 100 ml = 4 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100,l – 4 = 96 ml
Larutan dengan konsentrasi 0,2% mengandung asam sitrat sebesar 0.2 gram  dan aquades 99.8ml
0,2
       × 100 ml = 0.2 gram
            100
Dan membutuhnkan aquades sebnyak 100ml – 0.2 = 99.8ml
Larutan dengan konsentrasi 0,4% mengandung asam sitrat sebesar 0.4 gram dan aquades 99.6ml
0,4
       × 100 ml = 0.4 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 0.4 = 99.6ml
Larutan dengan konsentrasi 12% mengandung asam sitrat sebesar 12 gram dan aquades 88ml
12
       × 100 ml = 12 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 12 = 88ml

            Pada hasil uji larutan asin diketahui bahwa rasa asin berasal dari garam dengan konsentrasi tertentu. Dimana konsentrasi garam terbanyak memiliki rasa paling asin. Diantara gelas dengan kode yang memiliki rasa paling asin adalah C, disusul setelahnya gelas dengan kode A, selanjutnya gelas D dan terakhir yang kurang asin adalah gelas B.  konsentrasi terkecil dari larutan garam yang mulai menimbulkan kesan asin dapat dibedakan dari pelarutnya / air murni (Ratnaningsih Nani, 2010). Rasa asin disebabkan oleh garam- garam anorganik, yang umum Nacl (Zahra Fatimah,2006). Dari hasil perhitungan diketahui jumlah garam terkandung pada tiap larutan adalah:
Pada larutan dengan konsentrasi 4% membutuhkan garam sebesar 4 gram dan aquades 96ml
 4
       × 100 ml = 4 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 4 = 96ml
Pada larutan dengan konsentrasi 0% tidak menggunakan garam sama sekali dan aquades 100ml
 0
       × 100 ml = 0 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100 ml – 0 = 100ml
Pada larutan dengan konsentrasi 8% membutuhkan garam sebesar 8 gram dan aquades 92ml
 8
             100 ml = 8 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 8 = 92ml
Pada larutan dengan konsentrasi 1% membutuhkan garam sebesar 1 gram dan aquades 99ml
1
       × 100 ml = 1 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 1 = 99ml
Ketika melakukan uji terjadi kesalahan dalam menentukan konsentrasi terlarut pada sebuah larutan sehingga tidak Nampak perbedaan rasa larutan antar gelas dengan kode tertentu. Kesalahan tersebut disebabkan oleh berkurangnya sensitivitas lidah terhadap rasa sehingga lidah tidak dapet membedakan dengan signifikan perbedaan rasa tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi ambang rangsangan adalah sensitivitas seseorang yang dapat berfluktuasi, umur (terlalu muda dan terlalu tua), kebiasaan merokok, indera yang sedang sakit/cacat, dan pemakaian zat-zat yang dapat mempengaruhi fungsi indera (Ratnaningsih Nani, 2010). Kesalahan lainnya yang juga terjadi ketika pengujian adalah menganggap bahwa semua larutan gelas memiliki rasa manis, asam , pahit, atau asin yang sama. Kesalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya ketelitian panelis sehingga panelis tidak melakukan netralisasi indra penegcap sebelum mencoba larutan lain. Sehingga rasa akan tercampur dan tidak dapat diketahui dengan jelas perbedaan anatar larutan dalam tiap gelas. Pada praktikum kali ini panelis benar-benar hanya dapat mnegandalkan indra pengecap yaitu lidah. Lidah manusia memiliki bagian sedemikian rupa dengan fungsi tersebdiri yang secara keseluruhan berguna untuk identifikasi rasa. Salah satu bagian dari lidah yang menjadi indra perasa adalah papilla. Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran-akhiran saraf pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah. Saraf-saraf pengecap inilah yang dapat membedakan rasa makanan. Taste bud memiliki beberapa tipe reseptor rasa yang memiliki silia. Setiap tipe ini akan mendeteksi satu jenis rasa dari 5 rasa dasar yaitu, asam, asin, manis, pahit dan umami. Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal. Lidah merupakan indera pengecapan yang memiliki peran penting sebagai fungsi pengecap pada mulut. Lidah memiliki empat fungsi pengecapan primer yaitu asam, asin, manis, dan pahit.Indera pengecap juga dapat mengalami penurunan fungsi pengecap. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sensitivitas lidah seperti usia, suhu makanan, penyakit, merokok dan menginang (Ganong WF, 2002).
Kepekaan terhadap rasa bervariasi tergantung dari substansi yang diuji. Sebagai contoh, ambang mutlak untuk deteksi gula pasir (sukrosa, manis) adalah 0,02M, sedangkan ambang untuk sodium klorida (NaCl, asin) adalah 0,035M, untuk asam hidroklorida (HCl,asam) adalah 0,002M, dan untuk kina (quninine sulfat, pahit) adalah 0,0000004M. Perbedaan ambang mutlak ini sampai 100.000 kali. Ambang rasa juga dipengaruhi oleh perbedaan suhu, kepekaan terhadap NaCl; quinine sulfat menurun dengan meningkatnya suhu dengan kisaran 17-42ᵒC; serta kepekaan terhadap HCl tidak terpengaruh dan kepekaan terhadap rasa manis meningkat. (Setyaningsih,2010).
KESIMPULAN
            Bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah larutan adalah:
Pahit:
A.    Konsentrasi larutan sebesar 2% mengandung kopi sebesar 2 gram dan aquades 98 ml
B.    Konsentrasi larutan sebesar 1.5% mengandung kopi sebesar 1,5 gram dan aquades 98.5 ml
C.   Konsentrasi larutan sebesar 1% mengandung kopi sebesar 1 gram dan aquades 99 ml
D.   Konsentrasi larutan sebesar 5% mengandung kopi sebesar 5 gram dan aquades 95 ml
Manis:
A.    Larutan dengan konsentrasi 1% mengandung gula 1 gram dan aquades 99 ml
B.    Larutan dengan konsentrasi 8% mengandung gula 8 gram dan aquades 92 ml
C.   Larutan dengan konsentrasi 15% mengandung gula 15 gram dan aquades 85 ml
D.   Larutan dengan konsentrasi 2% mengandung gula 2 gram dan aquades 98ml
Asam:
A.    Larutan dengan konsentrasi 4% mengandung asam sitrat sebesar 4 gram dan aquades 96ml
B.    Larutan dengan konsentrasi 0,2% mengandung asam sitrat sebesar 0.2 gram  dan aquades 99.8ml
C.   Larutan dengan konsentrasi 0,4% mengandung asam sitrat sebesar 0.4 gram dan aquades 99.6ml
D.   Larutan dengan konsentrasi 12% mengandung asam sitrat sebesar 12 gram dan aquades 88ml
Asin:
A.    Pada larutan dengan konsentrasi 4% membutuhkan garam sebesar 4 gram dan aquades 96ml
B.    Pada larutan dengan konsentrasi 0% tidak menggunakan garam sama sekali dan aquades 100ml
C.   Pada larutan dengan konsentrasi 8% membutuhkan garam sebesar 8 gram dan aquades 92ml
D.   Pada larutan dengan konsentrasi 1% membutuhkan garam sebesar 1 gram dan aquades 99ml
                        Sensitifitas pribadi terhadap 4 rasa dasar berbeda beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sensitivitas seseorang yang dapat berfluktuasi, umur (terlalu muda dan terlalu tua), kebiasaan merokok, indera yang sedang sakit/cacat, dan pemakaian zat-zat yang dapat mempengaruhi fungsi indera. Sebab lain juga karena lidah terkena suhu terlalu dingin, suhu terlalu panas, kurangnya air liur pada lidah dan keadaan lidah yang kurang bersih.




















DAFTAR PUSTAKA
Clark,Stephany,.et al. 2009. The Sensory Evaluation of Dairy Products. New York. Springer Science and Business Media
Ganong WF.2002. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran
Ratnaningsih Nani. 2010. Lab Sheet. Pengendalian Mutu Pangan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Setyaningsih,Dwi. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor. IPB Press.
Zuhra Fatimah cut, 2006. Karya ilmiah. Flavor ( cita rasa ). USU Repository . Departemen         Kimia fakultas Fatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara



 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Acara
Penentuan Empat Rasa Dasar
B.    Hari/Tanggal
Rabu 12 Oktober 2016
C.   Tujuan
1.    Mampu menghitung jumlah bahan untuk membuat suatu larutan dengan konsentrasi tertentu
2.    Mampu menyiapkan dan membuat bahan larut garam, gula, asam sitrat dan kopi dengan konsentrasi tertentu
3.    Untuk mengetahui sensitivitas pribadi terhadap empat rasa dasar : asin, manis, asam dan pahit
















BAB II
METODE PERCOBAAN
A.    Alat dan Bahan
1.    Garam dapur                    13 gram
2.    Gula pasir                          34 gram
3.    Asam sitrat                        16,8 gram
4.    Kopi                                   9,5 gram
5.    Aquades                            1434,9 ml
6.    Gelas beker                      1 buah
7.    Gelas kecil                                    16 buah
8.    Baki                                   4 buah
9.    Alat pengaduk                   1 buah            
10.  Label                                 16 buah
11.  Gelas ukur                        1 buah
B.    Cara Kerja
Mempersiapakan alat dan bahan
Menghitung konsentrasi larutan
·         Garam dapur 0%, 1%, 4%, 8%
·         Gula pasir 1%, 2%, 8%, 15%
·         Asam sitrat 0.2%, 0.4%, 4%, 12%
·         Kopi 0.1%, 1.5%, 2%, 5%
Memberi kode untuk tiap jenis konsentrasi larutan
Menghidangkan 16 seri sampel dalam gelas berbeda
Meletakkan gelas diatas baki sesuai dengan urutan besar konsentrasi dari konsentrasi terendah ke konsentrasi paling tinggi
Meletakkan formulir uji cita rasa dan air untuk kumur diatas baki
Melakukan uji cita rasa dengan menggunakan formulir uji cita rasa yang sudah disediakan

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Table hasil uji besar konsentrasi
RASA
A
B
C
D
pahit
2 %
1,5%
1 %
5%
manis
1%
8%
15%
2%
asam
4%
0,2%
0,4%
12%
Asin
4%
0%
8%
1%

B.    Pembahasan
Threshold atau ambang rangsangan adalah konsentrasi terkecil dari suatu rangsangan yang mulai dapat menimbulkan kesan. Ambang rangsangan terdiri dari ambang mutlak (absolute threshold), ambang pengenalan (recognition threshold), ambang perbedaan (difference threshold) dan ambang batas (terminal threshold) (Ratnaningsih Nani, 2010). Di bawah threshold level, berbagai senyawa rasa masih dapat mempengaruhi persepsi rasa secara keseluruhan, yang dikenal sebagai pengaruh subthreshold level.
Pada praktikum kali ini panelis diminta untuk mencoba larutan garam 0%, 1%, 4% dan 8% masing-masing dengan 100 ml aquades. Larutan gula sebsar 1%, 2%,8% dan 15% dengan 100 ml aquades. Larutan asam sitrat sebesar 0.2%, 0.4%, 4% dan 12% dalam dengan aquades 100 ml tiap konsentrasi. Dan larutan kopi sebesar 0.1%, 1.5%, 2%, dan 5% dengan 100 ml aquades. Yang di ukur menggunakan gelas ukur.  Tiap larutan diletakkan dalam gelas yang diberi kode tertentu menggunakan label. Kode tersebut menjadi penanda perbedaan konsentrasi antar larutan. Yang kemudian diletakkan diatas baki dengan rapi.  Selanjutnya panelis diminta untuk menentukan besar konsentrasi terlarut pada tiap gelas. Setelah dilakukan uji pada satu konsentrasi larutan panelis diharapkan untuk menetralkan indra pengecap dengan berkumur menggunakan air. Dari uji didapatkan hasil besar konsentrasi dan bahan terlarut pada tiap kode gelas.
Rasa pahit oleh larutan kopi disebabkan oleh kandungan kafein pada kopi. Rasa pahit disebabkan Alkaloid – Alkaloid (Zahra Fatimah, 2006).  Didapatkan hasil bahwa gelas dengan kode D memiliki rasa paling pahit, selanjutnya gelas dengan kode A, selanjutnya gelas dengan kode B, dan terakhir gelas dengan kode C. Masing-masing gelas mengandung kopi sebesar :
Konsentrasi larutan sebesar 2% mengandung kopi sebesar 2 gram dan aquades 98 ml

  2
               × 100 ml = 2 gram
100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100-2= 98 ml
Konsentrasi larutan sebesar 1.5% mengandung kopi sebesar 1,5 gram dan aquades 98.5 ml
            1.5
       × 100 ml =  1,5 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 1,5 = 98.5 ml
Konsentrasi larutan sebesar 1% mengandung kopi sebesar 1 gram dan aquades 99 ml
  1
       × 100 ml = 1 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100 ml – 1 = 99 ml
Konsentrasi larutan sebesar 5% mengandung kopi sebesar 5 gram dan aquades 95 ml
            5
       × 100 ml = 5 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100 ml – 5 = 95 ml
            Larutan selanjutnya adalah larutan manis yang berasal dari gula. Rasa manis disesbabkan oleh senyawa organik alifatik yang mengandung gugus hidroksil (OH), beberapa Asam Amino, Aldehid dan Gliserol (Zahra Fatimah, 2006). Dari beberapa gelas dengan kode diketahui bahwa gelas yang paling manis memiliki kode C, selanjutnya adalah gelas dengan kode B, selanjutnya gelas dengan kode D dan yang terakhir atau kurang manis adalah gelas dengan kode A. Dari beberapa gelas dengan kode diketahui jumlah gula terlarut sebagai berikut :
Larutan dengan konsentrasi 1% mengandung gula 1 gram dan aquades 99 ml
1
       × 100 ml = 1 gram
            100
Dan aquades sebanyak 100 ml- 1 = 99 ml
Larutan dengan konsentrasi 8% mengandung gula 8 gram dan aquades 92 ml
8
       × 100 ml = 8 gram
            100
Dan aquades sebanyak 100 ml – 8 = 92 ml
Larutan dengan konsentrasi 15% mengandung gula 15 gram dan aquades 85 ml
15
       × 100 ml = 15 gram
            100
Dan aquades sebanyak 100ml – 15 = 85ml
Larutan dengan konsentrasi 2% mengandung gula 2 gram dan aquades 98ml
  2
       × 100 ml = 10
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 2 = 98 ml
            Pada larutan asam bahan yang digunakan adalah asam sitrat. Rasa asam disebabkan oleh donor proton. Intensitas rasa asam tergantung pada ion H+ yang dihasilakn dari hidrolisi asam (Zahra Fatimah, 2006). Dari hasil uji diketahui bahwa rasa asam paling pekat adalah pada gelas yang mengandung asam sitrat paling banyak yaitu gelas dengan kode D, disusul setelahnya gelas dengan kode A, selanjutnya gelas dengan kode C, dan terakhir larutan yang kurang asam adalah gelas B.  Hasil tersebut didapat dari perhitungan sebagai berikut:
Larutan dengan konsentrasi 4% mengandung asam sitrat sebesar 4 gram dan aquades 96ml
4
       × 100 ml = 4 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100,l – 4 = 96 ml
Larutan dengan konsentrasi 0,2% mengandung asam sitrat sebesar 0.2 gram  dan aquades 99.8ml
0,2
       × 100 ml = 0.2 gram
            100
Dan membutuhnkan aquades sebnyak 100ml – 0.2 = 99.8ml
Larutan dengan konsentrasi 0,4% mengandung asam sitrat sebesar 0.4 gram dan aquades 99.6ml
0,4
       × 100 ml = 0.4 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 0.4 = 99.6ml
Larutan dengan konsentrasi 12% mengandung asam sitrat sebesar 12 gram dan aquades 88ml
12
       × 100 ml = 12 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 12 = 88ml

            Pada hasil uji larutan asin diketahui bahwa rasa asin berasal dari garam dengan konsentrasi tertentu. Dimana konsentrasi garam terbanyak memiliki rasa paling asin. Diantara gelas dengan kode yang memiliki rasa paling asin adalah C, disusul setelahnya gelas dengan kode A, selanjutnya gelas D dan terakhir yang kurang asin adalah gelas B.  konsentrasi terkecil dari larutan garam yang mulai menimbulkan kesan asin dapat dibedakan dari pelarutnya / air murni (Ratnaningsih Nani, 2010). Rasa asin disebabkan oleh garam- garam anorganik, yang umum Nacl (Zahra Fatimah,2006). Dari hasil perhitungan diketahui jumlah garam terkandung pada tiap larutan adalah:
Pada larutan dengan konsentrasi 4% membutuhkan garam sebesar 4 gram dan aquades 96ml
 4
       × 100 ml = 4 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 4 = 96ml
Pada larutan dengan konsentrasi 0% tidak menggunakan garam sama sekali dan aquades 100ml
 0
       × 100 ml = 0 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100 ml – 0 = 100ml
Pada larutan dengan konsentrasi 8% membutuhkan garam sebesar 8 gram dan aquades 92ml
 8
             100 ml = 8 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 8 = 92ml
Pada larutan dengan konsentrasi 1% membutuhkan garam sebesar 1 gram dan aquades 99ml
1
       × 100 ml = 1 gram
            100
Dan membutuhkan aquades sebanyak 100ml – 1 = 99ml
Ketika melakukan uji terjadi kesalahan dalam menentukan konsentrasi terlarut pada sebuah larutan sehingga tidak Nampak perbedaan rasa larutan antar gelas dengan kode tertentu. Kesalahan tersebut disebabkan oleh berkurangnya sensitivitas lidah terhadap rasa sehingga lidah tidak dapet membedakan dengan signifikan perbedaan rasa tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi ambang rangsangan adalah sensitivitas seseorang yang dapat berfluktuasi, umur (terlalu muda dan terlalu tua), kebiasaan merokok, indera yang sedang sakit/cacat, dan pemakaian zat-zat yang dapat mempengaruhi fungsi indera (Ratnaningsih Nani, 2010). Kesalahan lainnya yang juga terjadi ketika pengujian adalah menganggap bahwa semua larutan gelas memiliki rasa manis, asam , pahit, atau asin yang sama. Kesalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya ketelitian panelis sehingga panelis tidak melakukan netralisasi indra penegcap sebelum mencoba larutan lain. Sehingga rasa akan tercampur dan tidak dapat diketahui dengan jelas perbedaan anatar larutan dalam tiap gelas. Pada praktikum kali ini panelis benar-benar hanya dapat mnegandalkan indra pengecap yaitu lidah. Lidah manusia memiliki bagian sedemikian rupa dengan fungsi tersebdiri yang secara keseluruhan berguna untuk identifikasi rasa. Salah satu bagian dari lidah yang menjadi indra perasa adalah papilla. Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran-akhiran saraf pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah. Saraf-saraf pengecap inilah yang dapat membedakan rasa makanan. Taste bud memiliki beberapa tipe reseptor rasa yang memiliki silia. Setiap tipe ini akan mendeteksi satu jenis rasa dari 5 rasa dasar yaitu, asam, asin, manis, pahit dan umami. Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal. Lidah merupakan indera pengecapan yang memiliki peran penting sebagai fungsi pengecap pada mulut. Lidah memiliki empat fungsi pengecapan primer yaitu asam, asin, manis, dan pahit.Indera pengecap juga dapat mengalami penurunan fungsi pengecap. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sensitivitas lidah seperti usia, suhu makanan, penyakit, merokok dan menginang (Ganong WF, 2002).
Kepekaan terhadap rasa bervariasi tergantung dari substansi yang diuji. Sebagai contoh, ambang mutlak untuk deteksi gula pasir (sukrosa, manis) adalah 0,02M, sedangkan ambang untuk sodium klorida (NaCl, asin) adalah 0,035M, untuk asam hidroklorida (HCl,asam) adalah 0,002M, dan untuk kina (quninine sulfat, pahit) adalah 0,0000004M. Perbedaan ambang mutlak ini sampai 100.000 kali. Ambang rasa juga dipengaruhi oleh perbedaan suhu, kepekaan terhadap NaCl; quinine sulfat menurun dengan meningkatnya suhu dengan kisaran 17-42ᵒC; serta kepekaan terhadap HCl tidak terpengaruh dan kepekaan terhadap rasa manis meningkat. (Setyaningsih,2010).
KESIMPULAN
            Bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah larutan adalah:
Pahit:
A.    Konsentrasi larutan sebesar 2% mengandung kopi sebesar 2 gram dan aquades 98 ml
B.    Konsentrasi larutan sebesar 1.5% mengandung kopi sebesar 1,5 gram dan aquades 98.5 ml
C.   Konsentrasi larutan sebesar 1% mengandung kopi sebesar 1 gram dan aquades 99 ml
D.   Konsentrasi larutan sebesar 5% mengandung kopi sebesar 5 gram dan aquades 95 ml
Manis:
A.    Larutan dengan konsentrasi 1% mengandung gula 1 gram dan aquades 99 ml
B.    Larutan dengan konsentrasi 8% mengandung gula 8 gram dan aquades 92 ml
C.   Larutan dengan konsentrasi 15% mengandung gula 15 gram dan aquades 85 ml
D.   Larutan dengan konsentrasi 2% mengandung gula 2 gram dan aquades 98ml
Asam:
A.    Larutan dengan konsentrasi 4% mengandung asam sitrat sebesar 4 gram dan aquades 96ml
B.    Larutan dengan konsentrasi 0,2% mengandung asam sitrat sebesar 0.2 gram  dan aquades 99.8ml
C.   Larutan dengan konsentrasi 0,4% mengandung asam sitrat sebesar 0.4 gram dan aquades 99.6ml
D.   Larutan dengan konsentrasi 12% mengandung asam sitrat sebesar 12 gram dan aquades 88ml
Asin:
A.    Pada larutan dengan konsentrasi 4% membutuhkan garam sebesar 4 gram dan aquades 96ml
B.    Pada larutan dengan konsentrasi 0% tidak menggunakan garam sama sekali dan aquades 100ml
C.   Pada larutan dengan konsentrasi 8% membutuhkan garam sebesar 8 gram dan aquades 92ml
D.   Pada larutan dengan konsentrasi 1% membutuhkan garam sebesar 1 gram dan aquades 99ml
                        Sensitifitas pribadi terhadap 4 rasa dasar berbeda beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sensitivitas seseorang yang dapat berfluktuasi, umur (terlalu muda dan terlalu tua), kebiasaan merokok, indera yang sedang sakit/cacat, dan pemakaian zat-zat yang dapat mempengaruhi fungsi indera. Sebab lain juga karena lidah terkena suhu terlalu dingin, suhu terlalu panas, kurangnya air liur pada lidah dan keadaan lidah yang kurang bersih.




















DAFTAR PUSTAKA
Clark,Stephany,.et al. 2009. The Sensory Evaluation of Dairy Products. New York. Springer Science and Business Media
Ganong WF.2002. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran
Ratnaningsih Nani. 2010. Lab Sheet. Pengendalian Mutu Pangan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Setyaningsih,Dwi. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor. IPB Press.
Zuhra Fatimah cut, 2006. Karya ilmiah. Flavor ( cita rasa ). USU Repository . Departemen         Kimia fakultas Fatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara


 semoga bermanfaat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar